Dutanusantarafm-“Maskerku melindungimu, maskermu melindungiku.” Slogan ini menjadi sering kita baca atau kita dengar semenjak covid-19 menyebar dengan cepat ke seantero jagad, tidak terkecuali Indonesia. Betapa virus corona tidak mengenal tempat, dan menyerang segala usia.
Kasus Covid-19 membuat setiap orang menjadi khawatir, takut, untuk beraktifitas diluar rumah. Hal itu tidak lepas dari data penderita covid begitu banyak, Kasus di Kabupaten Ponorogo lebih dari 500 orang terkonfirnasi, bahkan yang meninggal dunia sudah mencapai 18 orang (data, 27 Oktober 2020)
Seperti himbauan WHO salah satu pencegahan penularan covid-19 adalah dengan memakai masker, sering cuci tangan, menjaga jarak. Tiga langkah itu sering disebut dengan protokol kesehatan atau prokes.
Begitu pentingnya mensosialiasikan prokes menggugah Kabid Kedaruratan dan Logistik badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo Setyo Budiono untuk terlibat didalamnya lebih total, saling memberi dan berbagi masker. Maklum memakai masker belum menjadi kebiasaan warga masyarakat selama ini, dan pada, awal covid masker menjadi barang langka.
” Memakai masker biasanya sering dijumpai pada tenaga medis, paramedis.” ucapnya.
Budipun diberbagai kesempatan tak lupa membagikan masker ke warga yang dijumpai tidak mengenakan masker. Bukan hanya saja saat acara razia atau operasi kedisiplinan protokol kesehatan, atau saat mengadakan acara sosialisasi yang dilakukan satgas covid-19.
” Peduli itu tentu bukan hanya saat kedinasan tetapi dalam kehidupan sehari-hari” tuturnya.
Bersosialisasi dengan warga masyarakat tentu bukanlah hal sulit bagi pria 48.tahun ini. Pernah bekerja di departemen penerangan, bagian humas pemkab, lebih dari 5 tahun ikut menangani bencana menjadi modal dan pengalaman berharga. Sehingga tidak canggung lagi bila harus terjun ke lapangan mendosialisasikan prokes ini.
Lalu apa kuncinya???
“ya kemana saja perginya saya bawa masker untuk dibagikan” terang budi.
Saat droping air bersih kesejumlah desa, saat mengirimkan logistik warga yang diisolasi karena covid, termasuk olah raga gowes budipun tak lupa bawa masker. Pada kesempatan lain saat santai ngopi bareng teman, ngobrol dengan tetangga, bahkan saat pergi memancingpun, tak lupa juga bawa masker.
“pokoknya masker harus selalu ada di sakuku” jelasnya.
Masker sekalu ada di saku, apakah saku baju, atau saku celana. Budipun tak menampik jika masker yang harus ada di sakunya memang tidak banyak, jumlahnya hanya 4 atau lima saja. “Meski sedikit yang penting bisa berbagi” ucapnya kembali.
Pengalaman selama ini budi sering menjumpai orang tidak memakai masker terutama yang ada di desa-desa. Misalnya ketika mereka berangkat ke sawah, ke ladang, ke hutan, atau bahkan ke pasar. Jika menjumpai seperti itu, maka ia tidak ragu untuk menghampiri memberikan masker sambil memberi pengertian pentingnya memakai masker. Pokoknya tahu ada orang tidak pakai masker karena tidak punya, langsuh dikasih.
Tidak dipungkiri bagi orang lansia barangkali tidak tahu lagi kemana belinya masker, atau mungkin belum ada uang untuk beli tidak hanya satu sehingga bisa dipakai bergantian
Untungnya banyak temen, relasi yang sering memberinya bantuan masker kepadanya untuk diberikan ke orang lain. Sehingga tidak sulit mendapatkan masker untuk dibagi-bagikannya. Sampai saat ini mungkin sudah ratusan masker yang dibagikanya secara gratis, dan bagi-bagi masker gratis ini akan terus dilakukannya.
“pokoknya masker ada disakuku maka akan kuberikan untukmu,agar kau pakai selalu” pungkasnya.(de)
