dutanusantara-Bencana kekeringan mengancam kelangkaan air bersih disejumlah desa di wilayah Kabupaten Ponorogo. BPBD Kabupaten Ponorogo melakukan asesmen di 13 Desa pada 7 Kecamatan guna mengetahui ketersediaan dan kecukupan air bersih saat ini.
“Adapun 7 Kecamatan itu adalah Bungkal, Slahung, Jambon, Badegan, Sawoo, Pulung, dan Balong. ” Terang Kalaksa BPBD ponorogo Masun, Jum’at (26/7/2024).
Ia menjelaskan asesmen di 13 desa itu telah dirampungkan, kemaren. Yaitu meliputi pengecekan kondisi sumber air pada sumur-sumur penduduk dan sumber air alami lain seperti belik yang ada di hutan.
Hasil asesmen itu kesimpulannya adalah pada 13 desa tersebut ketersediaan air mulai berkurang, karena debit air dari sumber semakin mengecil.
“Dari 13 desa itu ada tiga lokasi yang ketersediaan airnya mulai kritis, yaitu wilayah Jenggring Desa Duri Kecamatan Slahung, Dungus dan Sukun Kecamatan Pulung” terangnya.
Masun menuturkan berkurangnya persediaan air pada sumur dan sumber alami itu karena selama dua puluh hari ini tidak turun hujan. Jika itu berlangsung sampai pertengahan bulan Agustus, maka ia memperkirakan 13 Desa yang diasesmen itu mulai membutuhkan bantuan droping karena kekurangan air bersih.
“Namun hampir dipastikan yang paling awal akan membutuhlan bantuan air bersih adalah tiga wilayah itu, yaitu Jenggring, Dungus dan Sukun” imbuhnya.
Masunpun meminta kepala para kepala desa jika masyarakat di wilayahnya mulai kesulitan mendapatkan air bersih untuk swgera melaporkan ke BPBD Ponorogo. Kepala desa juga disarankan segera mengirimkan surat pengajuan permintaan droping secara tertulis.
“Dengan begitu maka kebutuhan air bersih bisa segera dipenuhi” tukasnya. (de)
