Dutanusantara-Dua anak tenggelam di sungai Dusun Guwo Desa Wonodadi Kecamatan Ngrayun Ponorogo pada Selasa (11/7). Akibat tenggelam dua korban meninggal dunia, yaitu AH D Angga Rosyd (12) Pelajar SMP dan Rendi Eka Pamuji (18), alamat keduanya adalah Desa Wonodadi Kecamatan Ngrayun Ponorogo.
Kejadian kecelakaan air yang menyebabkan korban jiwa itu membuat warga setempat gempar. Adapun kronologinya menurut keterangan Kapolsek Ngrayun Akp.Joko Tryono pada Selasa (11/7) pukul 14.30 wib korban pamit kepada keluarga untuk pergi memancing. Keduanya pergi ke sungai dengan mengendarai sepeda motor. Pada malam ahrinya keluarga yang menunggu korban curiga, ketika hingga pukul 19.30 wib tidak kunjung pulang.
Keluarga lalu menghubungi tetangga dan perangkat desa untuk mencari keberadaan kedua anak tersebut. Lalu dilakukanlah pencarian terhadap kedua anak itu dengan menyusuri sungai desa setempat. Saat pencarian itu warga menemukan sepeda motor milik korban yang diparkir ditepi jalan ,lalu menemukan baju milik salah satu korban yang tergeletak di pinggir sungai. Dari barang bukti itu warga kemudian mencarinya di sungai dengan bantuan alat penerangan. Wargapun terkejut setelah melihat ada orang terapung di sungai itu.
Akp.Joko Tryono mengemukakan korban pertama yang ditemukan warga adalah Angga Rosyd, selang waktu tidak lama kemudian di lokasi yang sama ditemukanlah korban kedua Rendi Eka, dengan jarak tidak terlalu jauh dari penemuan pertama.
“Saat ditemukan kedua korban posisinya terapung di air dan sudah meninggal dunia. Korban Angga ditemukan dengan tidak mengenakan baju, sedangkan Rendi Eka masih mengenakan pakaian lengkap.” ungkapnya.
Akp.Joko Triyono menjelaskan dari hasil analisa petugas terkait kronologi laka air itu adalah, dimungkinkan kejadian berawal dari korban Angga yang hendak mandi di sungai. Hal itu jika mencermati adanya baju korban yang ada di pinggir sungai. Perkiraanya setelah melepas baju ia lalu turun ke sungai untuk mandi.
“ Karena tidak bisa berenang akhirnya korban pertama tenggelam, lalu korban kedua secara spontanitas terjun ke sungai bermaksud untuk menolong. Karena air sungai cukup dalam hingga lebih dari tiga meter, dan korban tidak bisa berenang maka akhirnya semuanya tenggelam.” Urainya.
Ia menambahkan orang tua korban yang rumah tempat tinggalnya berdekatan itu, menerima kejadian itu sebagai musibah. Sedangkan dari visum luar yang dilakukan petugas tidak ditemukan adanya bekas kekerasan atau penganiayaan ditubuh korban. Kejadian itu murni kecelakaan air, akibat kelalaian kedua korban. (de) .