DUTANUSANTARAFM.COM : Semrawut serta rumitnya masalah pertambangan galian C di Ponorogo dipengaruhi oleh banyak faktor . Antara lain , banyak aktor didalamnya dan berkaitan dengan masyarakat lokal setempat dan warga ekonomi lemah. Untuk mampu menyelesaikan masalah tambang ini pemerintah Kabupaten Ponorogo harus melakukan kajian dan assesmen yang mendalam . Kajian itu menyangkut lokasi titik tambang, pekerjanya siapa , penambangnya dari daerah mana , truknya dan kelas ekonominnya . Hal tersebut disampaiakan Wahyu Eka Setiawan, Manajer Kampanye Wahana Lingkungan Hidup Jawa Timur (Walhi Jatim), kepada dutanusantarafm.com , Senin ( 07/11/2022)
“Penuntasan masalah tambah itu lemah karena menyangut banyak factor dan banyak pihak , sehingga banyak tantangan. Untuk itu perlu dilakukan kajian dan assesmen cukup ,”terang Wahyu .
Di informasikan , keberadaan titik-titik pertambangan pasir di sejumlah wilayah kecamatan di Kabupaten Ponorogo seperti Jenangan , Ngebel, Pulung dan Sawoo dikeluhhkan oleh masyarakat dan juga pemerintah Ponorogo. Karena mobilitasnya yang padat dan tonasennya yang melebihi kapasitas telah menyebabkan kerusakan infrastruktur jalan . Padahal, daerah -daerah atas yang menjadi konsetrasi titik tambang tersebut sangat berpotenis terjadi bencana alam karean merupakan lereng Willis . Terbukti banyak kejadian bencana longsor di kawasan wilayah Ngebel, Pulung dan Sawoo di musim penghujan ini.
“ Ngebel merupakan daerah atas tepatnya di pegunungan wilis , itu adalah kawasan rawan bencana . Jika penambangan gaian c ini illegal Pemerintah Kabupaten Ponorogo harus review dengan keberadaan ini, saling berkoordinasi dengan pihak kepolisian demi untuk menjaga perda, “jelas Wahyu Eka Setiawan kepada dutansuantarafm.com , Senin (07/11/2022). (wid)