DUTANUSANTARAFM.COM : Sampah selama ini identik dengan barang yang tidak berguna, dibuang, ditumpuk sehingga menimbulkan bau tak sedap serta bisa menjadi penyebab berbagai bencana. Seperti bencana banjir, sampah plastik karena sulit terurai menyebabkan kerusakan tanah, kadar residunya jika termakan ikan akan berbahaya bagi manusia yang mengkonsumsi ikan tersebut dan jika dibakar racun dioksin juga kan berbahaya . Sehingga di perlukan inovasi untuk memilah dan mengolah sampah sesuai klasifikasinya. Sampah organik bisa di buat pupuk dan sampah plastik bisa dioleh kembali . Tapi yang menjadi permasalahan besar saat ini masyarakat kita belum terdidik dan terlatih untuk memilah sampah . Sehingga sampah di buang ke TPA Mrican dalam bentuk bercampur berbagai macam jenis sampah.
Gubernur Jawa Timur Khofifah IndarPparawansa mengunjungi tempat pengolahan Sampah di TPA Mrican Kabupaten Ponorogo pada Senin 908/11/2021) didampingi Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko . Gubernur melihat secara langsung inovasi yang di buat Bupati Ponorogo dalam mengolah sampah yang menggunung di TPA tersebut dengan menjadikannya briket. Menurur Khofifah terobosan dan inovasi kreatif harus terus dilakukan dimasa pandemi covid-19 ini. Karena untuk bisa keluar dari krisis ekonomi, krisis lingkungan hidup dan krisis lainnya dalam pandemi Covid -19 carannya aalah membuat inovasi kreatif,
” Pandemi jangan mematikan kreatifitas kita sebaliknya kita harus lebih inovatif. Di sini saya melihat sampah menjadi rupiah isyaallooh berkah, kebutuhan briketnya banyak sekali mulai pabrik krupuk hingga pabrik pupuk. Pabrik ini biasanya menggunakan bahan bakar briket batu bara dalam operasionalnya m namun sekarang beralih menggunakan briket dari sampah plastik. Ini menurut saya adalah produk subtitusi pengganti briket batu bara, “ kata Khofifah usai keliling melihat mesin-mesin pengolah briket sampah plastik di TPA Mrican Ponorogo, Senin (08/11/2021)
.
Mantan Menteri sosial ini juga menyampaikan demi keamanan lingkungan hidup , dirinya sudah menanyakan kandungan dioksin dan emisi karbon yang dihasilkan dari pembakaran briket sampah plastik ini. Dan , dijelaskan oleh pihak pengelola bahwa mereka sudah melakukan uji lab, hasilnya berada d ibawah ambang batas yang ditentukan . Artinya briket sampah plastik ini ini aman di gunakan dan tidak mencemari lingkungan.
“Hasil uji laboratoriumnya untuk dioksinnya tidak berpengaruh pada produknya . Begitu pula dengan gas emisi karbon yang dihasilkan juga tidak mencemari lingkungan karena bentuk dan ketinggian cerobong pembakaran sudah di sesuaikan dengan aturan yang ada. Inovasi ini bisa di replikasi daerah daerah lainnya, “terang Khofifah kepada awak media. (wid)