Home / Highlight News / Hukum dan Politik / Kabar Kota Kita

Senin, 25 September 2023 - 15:39 WIB

Tarik Investasi , Bupati Sugiri Sancoko Cari lahan Non LSD

Perlu kolaborasi  dan  inovasi  antar lembaga  untuk mencari titik lahan  diluar LSD I dan 2 untuk dijadikan kawasan industri.

Perlu kolaborasi dan inovasi antar lembaga untuk mencari titik lahan diluar LSD I dan 2 untuk dijadikan kawasan industri.

DUTANUSANTARAFM.COM : Ponorogo-  Kabuapten Ponorogo terkenal sebagai wilayah agraris yang penduduknya hidup dari sector pertanian. Hal ini  tak lepas dari  Rencana Tata Ruang  Wilayah  Nasional (RTRWN). Di peta RTRW  tersebut sebagaian besar wilayah pertanahan di Kabupaten Ponorogo masuk dalam kategori Lahan Sawah Dilindungi (LSD) I dan 2 sehingga Kantor Pertanahan (Kantah) setempat tidak dapat menerbitkan sertifikat bagi lahan hijau yang dikuasai oleh pengembang. Sebab, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) telah menetapkan aturan Lahan Sawah Dilindungi (LSD) di sejumlah kabupaten/kota dan provinsi termasuk di wilayah kabupaten Ponorogo.  Kondisi ini membuat pemerintah kabupate Ponorogo  agak kesulitan  untuk menarik investor guna melakukan investasi di bidang industri  ke Ponorogo. Sehingga  harus ada kolaborasi  dan  inovasi  antar lembaga , antar dinas untuk mencari titik lahan  yang kategorinya diluar LSD I dan 2 untuk dijadikan kawasan industri.

Kang Bupati  Ponorogo Sugiri Sancoko usai membacakan sambutan dari Menteri ATR/BPN  Hadi Tjahjanto  dalam Peringatan Hantaru ke 63 tahun di kantor ATR/BPN Ponorogo mengakui ada pesan  kepada masing-masing daerah untuk  menarik investasi .  Namun, di Ponorogo masuknya investasi terkendala kategori lahan. Sebagian besar  lahan masuk katogeori Lahan Sawah Dilindungi  LSD) I dan 2.  Sehingga pemerintah daerah harus mencari wilayah yang lahannya diluar kategori  LSD I dan 2 tersebut .

Kang bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mencontohkan  lahan di wilayah  Kecamatan Sampung.   Sampung  adalah daerah berbatu dan tandus tidak masuk dalam kategori LSD I dan 2.  Sehingga bisa di bangun dengan menarik investor luar untuk berinvestasi .

“ Nanti kita akan terus melakukan kajian,   wilayah mana di Ponorogo ini  yang  tandus,  punya  titik ledak baik dan  punya sejarah yang baik  kemudian kita jadikan spot-spot ekonomi baru.  Kalau daerah Babadan  itu eman alias sayang jika dialih fungsikan untuk industri karena  lahannya  subur dan menjadi  lumbung pangan  Ponorogo sehingga tetap harus dilindungi, “tegas Sugiri Sancoko. (wid)

Share :

Baca Juga

Highlight News

KPU Ponorogo Distribusikan Logistik Pilkada 2024. Target selesai 2 hari

Highlight News

Dugaan Penyalahgunaan dana BOS SMK PGRI 2, Kejari Ponorogo Sita 7 bus

Highlight News

Longsor melanda 4 kecamatan di Ponorogo

Highlight News

Apel Kewaspadaan dan Kesiapsiagaan Bencana Hidrometeorologi 2024: Kabupaten Ponorogo Perkuat Mitigasi dan Kolaborasi

Highlight News

Belasan hektar tanaman tembakau di Balong terendam air

Highlight News

Pohon tumbang menutup jalan di Bulu Kidul Balong, teras toko warga rusak

Highlight News

KPU Ponorogo Simulasikan Pilkada Serentak 2024. Bahan evaluasi sebelum hari H

Highlight News

Rubah Mindset, Bidluh Ponorogo Kampaye Pertanian Ala Religi