Home / Highlight News / Hukum dan Politik / Kabar Kota Kita

Selasa, 8 November 2022 - 18:54 WIB

Tak Hanya Nampani Bantuan, Petani Siap Rubah Mindset “Ayo Repot”.Tapi Dengan Syarat?

Komisi Penyuluhan Kabupaten Ponorogo mendorong petani untuk

Komisi Penyuluhan Kabupaten Ponorogo mendorong petani untuk "Ayo Repot" agar sektor pertanian maju, Selasa ( 08/11/2022)

DUTANUSANTARAFM.COM: Puluhan Ketua  Gapoktan dari Kecamatan Babadan, Jenangan, Pulung , Ngebel dan Pudak bertemu di Kantor BPP Jenangan, Selasa (08/11/2022). Pertemuan yang diselenggarakan oleh Komisi Penyuluh Pertanian Kabupaten Ponorogo bekerja sama dengan Dinas Pertanian  Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dipertahankan) itu dalam rangka sarasehan pembangunan pertanian dan forum konsultasi publik pelayanan Dipetahankan. Menarik, paska berdiskusi bersama terkait masa depan pertanian menghapi  potensi krisis pangan dan energi para ketua Gapoktan tersebut bersepakat untuk melakukan lompatan pertanian.  Dimulai dengan merubah mindset pertanian mereka. Mindset para petani dan kelompok tani yang selama ini dikenal hanya nampani bantuan pemerintah itu membuat mereka ternina bobokkan. Akibatnya ,  selama puluhan hingga sekarang ini sektor pertanian bukannya semakin eksis tapi malah semakin terpinggirkan.

“ Kita siap  dan bersepakat merubah mindset pertanian yang dulu selalu hanya nampani bantuan pemerintah untuk dirubah menjadi mau repot . Memang tidak ada kemajuan tanpa jungkir balik, tanpa upaya keras ibaratnya kepala untuk kaki dan kaki untuk kepala . Tapi percuma jika hanya kita saja sebagai pelaku dilapangan yang harus merubah mindset ini , petugas dari dinas pertanian juga harus berubah mindsetnya jika mau sukses ,” ungkap Parnu  Pranoto, Ketua Gapoktan Kecamatan Pulung , Selasa ( 08/11/2022) usai mengikuti sarasehan .

Dr. Sulton, anggota Komisi Penyuluh Pertanian Kabupaten Ponorogo yang berasal dari Akademisi Universitas Muhammadiyah Ponorogo menyampaikan jika Sektor Pertanian Ponorogo ingin maju harus bisa keluar dari politik pertanian yang selama ini dalam cengkeraman konglomerasi, oligarki atau para pemilik modal. Karena faktanya, selama puluhan tahun petani Ponorogo  mengalola asset pertanian menganut pola politik pemilik modal pertanian tidak semakik eksis tapi semakin terpinggirkan .

“Sehingga kalau kita ingin keluar dari kondisi  ini dan  menjadi petani yang maju dan lebih  sejahtera maka kita di daerah harus mencari jalan keluar dari cengkeraman  politik konglomerasi itu. Petani dan stakeholtdernya harus berdaya dan mandiri, “jelas Dr. Sulton, dihapan para Ketua Gapoktan. ( wid)

Share :

Baca Juga

Highlight News

Dugaan Penyalahgunaan dana BOS SMK PGRI 2, Kejari Ponorogo Sita 7 bus

Highlight News

Longsor melanda 4 kecamatan di Ponorogo

Highlight News

Apel Kewaspadaan dan Kesiapsiagaan Bencana Hidrometeorologi 2024: Kabupaten Ponorogo Perkuat Mitigasi dan Kolaborasi

Highlight News

Belasan hektar tanaman tembakau di Balong terendam air

Highlight News

Pohon tumbang menutup jalan di Bulu Kidul Balong, teras toko warga rusak

Highlight News

KPU Ponorogo Simulasikan Pilkada Serentak 2024. Bahan evaluasi sebelum hari H

Highlight News

Rubah Mindset, Bidluh Ponorogo Kampaye Pertanian Ala Religi

Highlight News

Kepala BPS Ponorogo Evy Trisusanti: “Wujudkan Satu Data Ponorogo Tidak Mudah”