Home / Highlight News / Kabar Kota Kita

Senin, 18 Oktober 2021 - 20:38 WIB

Suharso Manoarfa; Masih Perlu Sosialisasi Vaksinasi Untuk Masyarakat Rentan

Menteri PPN/BAPPENAS Suharso Manoarfa   melihat langsung vaksinasi  dirumah Misman (80th)  yang merupakan masyarakat rentan

Menteri PPN/BAPPENAS Suharso Manoarfa melihat langsung vaksinasi dirumah Misman (80th) yang merupakan masyarakat rentan

DUTANUSANTARAFM.COM : Ponorogo – Menteri Percepatan Pembangunan Nasional (PPN) sekaligus Kepala Bappenas , Suharso Manoarfa  melakukan kunjungan kerja di Ponorogo , Senin (18/10/2021). Kunjungan pertamanya di Ponorogo,  meninjau percepatan vaksinasi  di Desa Winong Kecamatan Jetis . Pada kegiatan vaksinasi tersebut ada 1500 dosis vaksin  dosis pertama bantuan dari Badan Inteligen Negara (BIN). Namun dalam program vaksinasi masyarakat yang mendaftar  hanya 1000 orang saja sehingga 500 dosis vaksin digunakan untuk berjaga –jaga.  Dalam kunjungan kerjanya tersebut , Suharso Manoarfa juga meninjau proses vaksinasi door to door kepada masyarakat. Dan menemukan sejumlah fakta di lapangan bahwa masih banyak masyarakat yang tidak mau di vaksin karena belum tahu vaksin itu apa, dapatnya dari mana dan tempatnya di mana.

“Dari kegiatan  melihat langsung vaksinasi door to door ini  diketahui bahwa masih diperlukan sosialisasi lagi kepada masyarakat terkait vaksin. Karena ternyata masih ada warga yang tidak tahu vaksin itu apa , tidak tahu bagaimana mendapatkan vaksin, tempatnya vaksinasi di mana  bahkan belum tahu untuk apa gunanya vaksinasi sehingga menolak untuk di vaksinasi “ungkap menteri PPN/ Bappenas Suharso Manoarfa , Senin ( 18/10/2021) usai melihat vaksinasi jemput bola ke rumah-rumah, mengetuk rumah warga yang mau di vaksin dan berdialog dengan warga.

Suharso Manoarfa juga menjelaskan  program vaksinasi door to door untuk masyarakat  harus dilakukan dalam rangka untuk percepatan capaian target vaksinasi. Karena ternyata ada masyarakat tertentu karena keterbatasan ekonomi dan keterbatasan fisik  sehingga menyebabkan keterbatasan akses informasi bahkan akses transportasi untuk melakukan vaksinasi.  Sehingga kedepan , pemerintah desa bisa mengkoordinasikan layanan vaksinasi door to door bagi warga yang seperti itu.

Di informasikan oleh Suharso Manoarfa , saat pemerintah  sampai akhir tahun  2021 mentargetkan vaksinasi dosis pertama mencapai 100 %  dari jumlah sasaran  20 juta penduduk. Dan target capaian dosis ke 2  diharapkan mencapai angka  60-70 % pada bulan November 2021. Desember sudah terkejar secara tuntas 100 %. Sehingga target capaian dosis pertama dan ke 2  akan  tuntas pada tahun 2022.

“Berdasarkan kunjungan ke berbagai daerah saya menemukan  antusiasmenya tinggi namun terkendala  beberapa hal seperti cara membawa vaksin, karena ada beberapa vaksin  yang  perlu perlakuan khusus seperti Pfizer dan Moderna , “ terang Suharso Manorafa.

Sementara itu, Marsma TNI Rudy Iskandar  kabin  Jawa Timur menyampaikan BIN membantu menyediakan  1500 dosis vaksin  pertama dan dosis ke 2. Sehingga ada 3000 dosis vaksin yang di bantukan untuk Ponorogo saat ini. Namun karena  masyarakat yang terdaftar baru  1000 , maka candangannya 500 dosis. Bantuan ini diberikan dalam rangka membantu dan bergotong royong untuk percepatan penyebaran vaksinasi termasuk dengan menempuh cara door to door.

“Door to door untuk memberikan pelayanan pada masyarakat yang memiliki keterbatasan. Seperti ada yang tidak mau di vaksin dengan alasan takut  maka tetap harus dilakukan pendekatan. Termasuk pendekatan kepada masyarakat bahwa meski sudah vaksinasi  penting untuk tetap protokol kesehatan,”kata Marsma TNI Rudy Iskandar .

Misman ( 80 tahun) Warga Dusun Winong Kidul Desa Winong Kecamatan Jetis  yang di kunjungi Suharso Manoarfa bersama Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko sempat menolak untuk dilakukan vaksinasi. Dengan alasan sudah tua , jarang keluar ,  tidak bisa jalan jauh dan ternyata  tidak tahu vaksin itu apa.  Namun ketika menteri  Percepatan Pembangunan Nasional / Bappenas Suharso Manoarfa ,  Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko dan  perangkat desa menjelaskan akhirnya  kakek yang sempat berkacang pinggang  ketika mau di vaksin ini akhirnya mau di vaksin. Lebih lucu lagi, sang kakek yang  mengaku sudah melalui zaman penjajahan Belanda  hingga Gestok  ini tidak mau untuk di vaksin di lengan. Dia meminta vaksinnya disuntikkan lewat pantat.

“Nyuwun kulo  (minta saya red.) disuntik di bokong (pantat)  tapi gak boleh suntiknya di lengan, “terang  Kakek Misman yang kepada  menteri  Suharso Manoarfa sempat berkelakar  minta uang sekarung.

Kakek  yang  hidup sendirian di rumahnya yang sederhana itu mengaku  mendapatkan vaksin dengan didatangi sebagai berkah  atau rezeki  yang datang begitu saja, Karena untuk vaksinasi dirinya tidak tahu dan  bagaimana mendapatkannya.  Kondisinya yang sudah tua tidak bisa untuk berjalan jauh.

“Ya oleh vaksin teko dewe nang omah jenenge  rezeki. Mugo mugo kabeh penyakit iso ilang  oleh vaksin . Keju –keju ilang, iso turu, “kata Misman kepada dutanusantarafm.com , Senin (18/10/2021) dirumah sederhananya yang hanya berisi seperangkat kursi tua.

Misman yang  mengalami masa perang penjajahan Belanda,  Gestok PKI dan sekarang  hidup sedirian dirumah  sederhana tersebut sangat senang ketika habis vaksin diberikan sembako dan uang oleh  Menteri Suharso Manoarfa.  Dengan sumringah menyampaikan dirinya tidak takut di vaksin, semoga dengan di vaksin ini segala penyakit lainnya menghilang.

Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko yang mendampingi kunjungan kerja Menteri Percepatan Pembangunan   Nasional (PPN)  Suharso Manoarfa menyampaikan pihaknya setelah ini akan melakukan koordinasi dengan satgas covid kabupaten untuk melakukan koordinasi menggerakkan desa dalam sosialisasi vaksinasi terhadap masyarakat rentan. Seperti kasus Misman ini, vaksinasi  hanya bisa dilakukan dengan cara door to door . Dan agar lebih cepat harus melibatkan pemerintah desa.

“Dari kasus pak Misman ini kita jadi tahu, ada masyarakat rentan karena kondisi ekonomi yang di bawah garis sejahtera dan usianya sudah 80 tahun maka tidak bisa melakukan vaksinasi sendiri . Mau vaksin tidak tahu informasi, mau daftar on line tidak bisa dan jika  mau berangkat  vaksin tidak ada yang mengantar. Maka caranya ya harus dilakukan door to door ini , “ungkap Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko.  (wid)

Share :

Baca Juga

Highlight News

Dugaan Penyalahgunaan dana BOS SMK PGRI 2, Kejari Ponorogo Sita 7 bus

Highlight News

Longsor melanda 4 kecamatan di Ponorogo

Highlight News

Apel Kewaspadaan dan Kesiapsiagaan Bencana Hidrometeorologi 2024: Kabupaten Ponorogo Perkuat Mitigasi dan Kolaborasi

Highlight News

Belasan hektar tanaman tembakau di Balong terendam air

Highlight News

Pohon tumbang menutup jalan di Bulu Kidul Balong, teras toko warga rusak

Highlight News

KPU Ponorogo Simulasikan Pilkada Serentak 2024. Bahan evaluasi sebelum hari H

Highlight News

Rubah Mindset, Bidluh Ponorogo Kampaye Pertanian Ala Religi

Highlight News

Kepala BPS Ponorogo Evy Trisusanti: “Wujudkan Satu Data Ponorogo Tidak Mudah”