Home / Highlight News / Hukum dan Politik / Kabar Kota Kita

Minggu, 23 Oktober 2022 - 12:46 WIB

Rekahan Bukit Dunggembluk Sriti Selalu Bertambah Setiap Hujan Turun

Ada 3 titik rekahan Bukit Dunggemluk Desa Sriti Kecamatan Sawoo yang setiap hujan bertambah lebar, dalam dan panjang, Sabtu ( 22/10/2022)

Ada 3 titik rekahan Bukit Dunggemluk Desa Sriti Kecamatan Sawoo yang setiap hujan bertambah lebar, dalam dan panjang, Sabtu ( 22/10/2022)

DUTANUSANTARAFM.COM: Ponorogo – Warga  di dua desa Di Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo sejak Rabu  (19/10/2022) mengungsi dari rumah mereka karena adanya retakan tanah di bukit yang berada di atas pemukiman mereka.  Ada 35 kepala keluarga dengan 99 jiwa di Dusun Ngemplak  Rt 02/01  Desa Sriti Kecamatan Sawoo yang saat ini hidup di pengungsian  memanfaatkan pasar desa setempat . Warga ini mengungsi karena tanah di Bukit  Dunggembluk yang berada di atas pemukiman mereka  mengalami rekahan  memanjang secara horizontal  . Rekahan ini  jika terguyur hujan deras secara terus menerus bisa memincu longsor dengan material yang cukup besar.

“Menurut BPBD Ponorogo , rekahan di bukit  Dunggembluk ini  terjadi di 3 sisi , sisi menuju lingkungan Beji  bentuknya memanjang ngalor ngetan,  bagian selatan  retakannya setengah lingkaran , Jika terjadi longsor materialnya lebih besar dari pada bencana di Desa Banaran Kecamatan Pulung yang dahulu bentuk retakanya setengah melingkar . Untuk kewaspadaan dan kesiap siagaan bencana  warga bersama pemerintah desa memutuskan untuk mengungsi  karena curah hujannya cukup tinggi dan masih lama, “ungkap  Gito perangkat Desa Sriti kepada Dutanusantarafm.com , Sabtu  ( 22/10/2022)

Sugito  menjelaskan  sebenarnya sampai saat ini belum ada rumah warga yang terkena longsor seperti yang terjadi di desa Tempuran. Longsor  I desa Sriti terjadi di 8 titik  yang menimpa infrastruktus jalan  namun  masih jauh dari rumah warga. Tapi demi mengurangi resiko bencana baik jiwa maupun  dari   ancaman dari rekahan gunung Dunggembluk   maka  diputuskan mengungsi .

“ Tempat pengungsian yang memanfaatkan pasar desa ada 5 los yang  ditempati warga dan 1 los digunakan sebagai dapur umur. Didekat pasar juga ada fasilitas puskesmas desa sehingga bisa memantau kesehatan warga. Begitu pula dengan bahan makanan sejauh ini tercukupi karena bantuan dari berbagai elemen  juga berdatangan, “ungkap Sugito. ( wid)

Share :

Baca Juga

Highlight News

Dugaan Penyalahgunaan dana BOS SMK PGRI 2, Kejari Ponorogo Sita 7 bus

Highlight News

Longsor melanda 4 kecamatan di Ponorogo

Highlight News

Apel Kewaspadaan dan Kesiapsiagaan Bencana Hidrometeorologi 2024: Kabupaten Ponorogo Perkuat Mitigasi dan Kolaborasi

Highlight News

Belasan hektar tanaman tembakau di Balong terendam air

Highlight News

Pohon tumbang menutup jalan di Bulu Kidul Balong, teras toko warga rusak

Highlight News

KPU Ponorogo Simulasikan Pilkada Serentak 2024. Bahan evaluasi sebelum hari H

Highlight News

Rubah Mindset, Bidluh Ponorogo Kampaye Pertanian Ala Religi

Highlight News

Kepala BPS Ponorogo Evy Trisusanti: “Wujudkan Satu Data Ponorogo Tidak Mudah”