DUTANUSANTARAFM.COM: Ponorogo – Warga di dua desa Di Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo sejak Rabu (19/10/2022) mengungsi dari rumah mereka karena adanya retakan tanah di bukit yang berada di atas pemukiman mereka. Ada 35 kepala keluarga dengan 99 jiwa di Dusun Ngemplak Rt 02/01 Desa Sriti Kecamatan Sawoo yang saat ini hidup di pengungsian memanfaatkan pasar desa setempat . Warga ini mengungsi karena tanah di Bukit Dunggembluk yang berada di atas pemukiman mereka mengalami rekahan memanjang secara horizontal . Rekahan ini jika terguyur hujan deras secara terus menerus bisa memincu longsor dengan material yang cukup besar.
“Menurut BPBD Ponorogo , rekahan di bukit Dunggembluk ini terjadi di 3 sisi , sisi menuju lingkungan Beji bentuknya memanjang ngalor ngetan, bagian selatan retakannya setengah lingkaran , Jika terjadi longsor materialnya lebih besar dari pada bencana di Desa Banaran Kecamatan Pulung yang dahulu bentuk retakanya setengah melingkar . Untuk kewaspadaan dan kesiap siagaan bencana warga bersama pemerintah desa memutuskan untuk mengungsi karena curah hujannya cukup tinggi dan masih lama, “ungkap Gito perangkat Desa Sriti kepada Dutanusantarafm.com , Sabtu ( 22/10/2022)
Sugito menjelaskan sebenarnya sampai saat ini belum ada rumah warga yang terkena longsor seperti yang terjadi di desa Tempuran. Longsor I desa Sriti terjadi di 8 titik yang menimpa infrastruktus jalan namun masih jauh dari rumah warga. Tapi demi mengurangi resiko bencana baik jiwa maupun dari ancaman dari rekahan gunung Dunggembluk maka diputuskan mengungsi .
“ Tempat pengungsian yang memanfaatkan pasar desa ada 5 los yang ditempati warga dan 1 los digunakan sebagai dapur umur. Didekat pasar juga ada fasilitas puskesmas desa sehingga bisa memantau kesehatan warga. Begitu pula dengan bahan makanan sejauh ini tercukupi karena bantuan dari berbagai elemen juga berdatangan, “ungkap Sugito. ( wid)