DUTANUSANTARAFM.COM : Ketua Asosiasi Gapoktan Ponorogo Nurkolis menyampaikan program beras bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang sudah berjalan selama 3 bulan tidak berefek bagi petani secara langsung. Alasannya, serapan gabah atau beras ini masih sagat kecil di lbandingkan produksi gabah petani Ponorogo yang produktivitasnya mencapai 296.749 ton per tahun. Sementara serapan atau konsumi di Ponorogo sendiri termasuk melalui program beras PNS ini hanya menapai 82.693 ton pertahun. Untuk program beras PNS sendiri distribusinya mencapai 78 ton per bulan . Karena tidak semua PNS Ponorogo mengikuti himbauan dari Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko untuk gotong royong membeli beras lokal untuk membantu serapan gabah petani.
“Jadi satu desa satu gapoktan, penyerapan gabah dari gapoktan ke asosiasi hanya 2 ton gabah per bulan dan menjadi beras sekitar 1,5 ton beras per bulan . Jadi kan tidak ngefek ke kenaiakan harga , “kata Nurkolis kepada dutansusantara, Selas ( 13/07/2021).
Nurkolis menjelaskan total serapan gabah untuk program beras PNS adalah 100 ton yang kemudian di olah menjadi beras. Beras tersebut di suplay oleh 40 gapoktan di Ponorogo kepada Asosiasi Gapoktan. Selanjutnya, di tingkat Asosiasi ini dilakukan penyamaan kwalitas, pecking dan distribusi.
“ Untuk harga tergantung kwalitasnya . Dari gapoktan kita membeli dengan harga Rp 8100-8200 per kg. Selanjutnya dilakukan proses penghilangan menir, batu, kotoran dan kemudian dilakuakan pengemasan disini, “imbuhnya. (wid)