Dutanusantara-Informasi dari KJRI Johor Baru Malaysia soal kematian pekerja migran Indonesia atas nama Sareh Bin Joyo membuat Dinas Tenaga Kerja Ponorogo ikut dibuat super sibuk. Pasalnya putra kelahiran Ponorogo 14 Juli 1955 yang meninggal di Hospital Pontian-Johor itu, tidak diketahui identitas jelasnya.
Sareh bin Joyo (69) diinformasikan meninggal di rumah sakit Pontian Johor karena sakit. Sebelum almarhum meninggal sempat mendapatkan perawatan selama beberapa hari di rumah sakit tersebut.
KJRI Johor Baru melalui surat tertanggal 4 Nopember 2024 meminta bantuan Dinas Tenaga Kerja Ponorogo untuk melakukan pencarian keluarga Sareh di Ponorogo. Dinas Tenaga Kerja Ponorogo telah melakukan sejumlah langkah untuk menelusuri alamat dan keluarga ahli waris almarhum.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Ponorogo Suko Kartono mengaku telah berkoordinasi dengan Dinas Dukcapil Ponorogo untuk menelusuri nama tersebut. Namun petugas Dinas Dukcapil tidak menemukan alamat atas nama almarhum di Ponorogo.
“Pencarian dan penelusuran oleh petugas Dukcapil tidak menemukan adanya identitas tersebut,” terangnya.
Suko mengatakan setelah gagal menemukan alamat dan keluarga ahli waris almarhum di Ponorogo, pencairan dengan cara lain juga dilakukan. Dinas Dukcapil juga telah berkirim surat kepada para camat tertanggal 7 Nopember 2024, untuk meminta bantuan para kades/lurah menelusuri alamat dan keluarga ahli waris almarhum Sareh.
“Dengan melibatkan RT pihak desa/kelurahan diharapkan untuk membantu mencarinya,” imbuh Suko Kartono.
Informasi dari Camat atau kepala desa/lurah ditunggu Dinas Tenaga Kerja Ponorogo hingga tanggal 11 Nopember 2024. Jika sampai tanggal 11 Nopember tidak ada informasi terkait keluarga atau alamat almarhum, maka bisa jadi memang tidak ada warga Ponorogo atas nama tersebut.
Suko menambahkan Sareh diinformasikan sudah puluhan tahun tinggal di Negara Malaysia. Sehingga sulit ditelusurti kapan berangkatnya dan lewat PJTKI mana. Apalagi teman yang ada di Malaysia juga tidak tahu identitas lengkap almarhum.
“Teman yang ada di Malaysia tahunya sekedar pengakuan almarhum adalah berasal dari Ponorogo,” jelas Suko kembali.
Apabila tidak ada keluarga atau saudara di Ponorogo bisa jadi almarhum memang bukan warga Ponorogo. Dinas Tenaga Kerja akan melaporkan kembali ke KJRI Johor apaun hasil penelusuran yang dilakukan.
“Jenasah almarhum yang saat ini berada di rumah sakit Johor, bisa jadi dimakamkan disana. Apabila tidak ada keluarga di Ponorogo.” Tukasnya. (de)