Dutanusantarafm.com- Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1443 H, momen untuk bertafakur sekaligus sebagai pertanda untuk melestarikan atau nguri-nguri budaya nusantara. Karena Nahdlatul Ulama (NU) merupakan organisasi keagamaan yang religius dan nasionalis.
Hal tersebut disampaikan KH. Zainudin asal Grobogan, Jawa Tengah dalam kegiatan peringatan Maulid Nabi di Desa Panjeng, Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo, Sabtu (9/10/2022).
Dalam kegiatan itu, KH Zainudin memberikan wawasan tentang asal usul peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, yang hingga saat ini masih dilestarikan. Tidak begitu saja ada, kata kyai berpenampilan sederhana itu peringatan yang bagi orang Jawa dikenal dengan mauludan ini, dilestarikan oleh para kyai dan orang orang berpengaruh pada jamannya. Seperti para raja Islam, hingga para kyai Nahdlatul Ulama.
“Dimulai dari Kyai Ageng Hasan Besari, yang ada di Ponorogo ini merupakan keturunan bangsawan putra dari Kyai R. Nedo Kusomo keturunan dari pendiri Kerajaan Majapahit, Raden Wijaya dan Nyai Anom Besari yang nasabnya sampai kepada Rasulullah SAW melalui garis Sayyidah Fatimah Az-Zahro,” ungkapnya.
Selanjutnya, budaya itu terus dilestarikan oleh para generasi penerusnya hingga saat ini. Karena itulah, melalui momen peringatan kali ini KH. Zainudin berharap agar masyarakat khususnya warga Ponorogo mencintai dan melestarikan budaya mauludan.
Masyarakat Ponorogo, khususnya dari Kecamatan Jenangan tumpah ruah mengikuti tausiah tersebut.
Kegiatan yang diselenggarakan remaja masjid Nurul Ihsan itu, dengan dimeriahkan hadrah modern Sapu Jagad itu rampung pada 23.00 WIB. (Umi Duta)