DUTANUSANTARAFM.COM : Pemkab Ponorogo dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan Dan Kawasan Permukiman ( PUPKP) mulai melakukan pengerukan dan perataan material longsoran di Dusun Kayu Mas Desa Ngrogung Kecamatan Ngebel, Selasa (29/11/2022). PUPKP mengerahkan dua alat berat yang datang ke lokasi pada Senin malam ( 28/11/2022) sebanyak 1 unit dan 1 unit datang ke lokasi pada Selasa ( 29/11/2022). Warga masyarakat setempat juga melakukan kerjabakti menyingkirkan balok-balok kayu dan bambu serta material jalan darurat . Material jalan darurat itu akan dimanfaatkan warga kembali untuk kegiatan ekonomi masyarakat setempat namun sebagian untuk mendukung kerja atat berat dalam melakukan evakuasi material longsoran .
Marwan , tokoh masyakat yang menjadi koordinator dalam pembangunan jalan darurat kepada dutanusantarafm.com , Selaa ( 29/11/2022) menyampaikan apresiasinya kepada pemerintah Kabupaten Ponorogo. Pasalnyam dengan dikirimnya 2 alat berat itu maka akan membuka akses jalan yang sudah terputus selama 1,5 bulan.
“Saya ucapkan terimakasih kepada Pemkab Ponorogo karena hari ini mulai melakukan evakuasi material longsoran dan membuka akses jalan setelah 1,5 bulan . Semoga pembukaan jalan mampu menormalkan kegiatan ekonomi, pendidikan dan sosial warga , “terang Marwan .
Sementara itu Camat Ngebel , Dwi Cahyanto yang melihat secara langsung jalannya proses evakuasi material longsoran menyampaikan kemungkinan dibutuhkan waktu sekitar 7 hari untuk membuka akses jalan ini. Karena setelah nanti diratakan akan dilakukan pemadatan agar bisa dilalui oleh kendaraan R4 juga. Sehingga dibutuhkan wakt.
“ Untuk langkah pertama ini sifatnya membuka akses jalan dulu yaitu menyingkirkan dan menata ulang material longsoran agar jalannya kembali normal karena sedimenya lumpur sifatnya lunak perlu dirata dan dipadankan. . Dititik jalan yang berada di tikungan dan cekungan ditinggikan dari titip 0 asal naik setinggi 4 meter. Kemudian tahap kedua adalah pemadatan , Kemungkinan pada tahap pemadatan ini atasnya tanah dikasih pasir grosok agar tidak lembek sehingga bisa dilewati kendaraan , “terang Dwi Cahyanto. (wid)