Home / Highlight News / Pariwisata

Minggu, 8 September 2024 - 16:19 WIB

Pemdes Lembah Lakukan Gerakan Kembalikan Pohon Ikonik Desa

Gerakan penanam  pohon Asam kembalikan ikon nama Lingkungan Asem Mlancing Dusun Malang Desa Lembah Kecamatan Babadan  , Minggu ( 08/09/2024)

Gerakan penanam pohon Asam kembalikan ikon nama Lingkungan Asem Mlancing Dusun Malang Desa Lembah Kecamatan Babadan , Minggu ( 08/09/2024)

Dutanusantarafm.com: Ponorogo- Pemerintah Desa Lembah Kecamatan Babadan jelang musim penghujan melakukan gerakan penghijauan. Temanya mengembalikan kearifan local dengan menanam kembali pohon –pohon  yang dahulu sebagai penama lingkungan .  Diantarannya , dengan menanam kembali pohon Gayam di Kawasan Lingkungan Nggayaman masuk Dusun Malang Desa Lembah Kecamatan, Sabtu ( 07/2024). Lingkungan Nggayaman ini pada jaman dahulu dikenal dengan pohon gayamnyanya yang banyak . Namun saat ini pohon itu telah punah bahkan banyak warga yang tidak tahu pohon gayam. Selain itu demi mengembalikan ikonik  lokalitas setempat , penanaman juga dilakukan untuk konservasi dan melindungi keanekaragaman hayati setempat . Sehingga generasi muda  masih  bisa mengetahui pohon Gayam secara nyata tidak hanya baca di buku saja .  Penanaman kemudian dilanjutkan di Lingkungan Asem Mlancing  dengan menanam Pohon Asam. Konon ceritanya lingkungan tersebut dinamai Asem Mlancing karena dahulu ada pohon Asam yang ketinggianya melengkung melancing ke jalan.  Pemerintah desa juga melestarikan Ikon Dusun Jajar . Konon  Dusun Jajar  di namai Jajar  yang berarti jejer karena ada 3 sumber mata air yang berjejer saling berdekatan. Yaitu Sumber air belik Uni, Sumber air belik tengah dan sumber air Mbeli beji.

Zaenab, Kalimah dan Heru para pelestari alam Desa lembah secara beramai –ramai usai menanam beberap pohon ikonik tersebut berharap gerakan ini bisa di ikuti oleh generasi muda lainnya . Bahwa kearifan local  yang mengartikan  keberadaan pohon  penyimpan air seperti Asam dan Gayam ini sangat penting bagi kehidupan sudah sangat dipahami oleh masyarakat jaman dahulu. Pihaknya berharap  generasi muda  mengikuti jejak nenk moyangnya untuk  menanam dan memelihara pohon penyimpan air .

“Karena air adalah sumber kehidupan . Ada pohon ada air, tidak ada pohon  tidak ada air , ada ohon ada air ada panenan.  Sehingga kita harus memahami pentingnya pohon penyimpan air ini jagan sampai kita krisis air karena terlalu serakah tidak memberi ruang kepada ppohon untuk hidup , “terang  mereka .    (wid)

Share :

Baca Juga

Highlight News

Dugaan Penyalahgunaan dana BOS SMK PGRI 2, Kejari Ponorogo Sita 7 bus

Highlight News

Longsor melanda 4 kecamatan di Ponorogo

Highlight News

Apel Kewaspadaan dan Kesiapsiagaan Bencana Hidrometeorologi 2024: Kabupaten Ponorogo Perkuat Mitigasi dan Kolaborasi

Highlight News

Belasan hektar tanaman tembakau di Balong terendam air

Highlight News

Pohon tumbang menutup jalan di Bulu Kidul Balong, teras toko warga rusak

Highlight News

KPU Ponorogo Simulasikan Pilkada Serentak 2024. Bahan evaluasi sebelum hari H

Highlight News

Rubah Mindset, Bidluh Ponorogo Kampaye Pertanian Ala Religi

Highlight News

Kepala BPS Ponorogo Evy Trisusanti: “Wujudkan Satu Data Ponorogo Tidak Mudah”