Dutanusantara-Hujan air mata Keluarga Palupi yang tinggal di Dukuh/Desa Pohijo Kecamatan Sampung tidak bisa lagi dibendung. Buah hatinya KA (11) yang dikabarkan hilang semalam, ditemukan sudah tidak bernyawa.
Bocah perempuan itu ditemukan meninggal dunia, tenggelam di Sungai Galok Kedung watu Pecah Dukuh/Desa Pohijo Kecamatan Sampung Ponorogo, Jumat (13’/9/2024) pagi. Korban KA diduga mengalami kecelakaan air saat mandi di kedung sungai tersebut, yang kedalamannya mencapai sekitar 2,5 meter.
Kronologis kejadiaan berawalpada hari Kamis 12 September 2024 pukul 15.30, korban KA alamat Desa Pohijo Kecamatan Sampung Ponorogo, pamit ke ibunya Palupi untuk bermain voli di halaman SDN 5 Pohijo. Namun sampai malam hari korban tidak kunjung pulang ke rumah.
Keluarga berusaha mencari kerumah teman- temannya namun tidak ketemu. Keluarga juga berusaha di Carikan orang pintar(dukun) untuk mengetahui keberadaan korban KA.
Palupi Ibu korban KA dibantu masyatakat keesokan harinya berusaha melanjutkan pencarian dan didapat informasi pada Kamis sore ada yang melihat korban bersama dua temannya berjalan ke arah sungai.
Informasi dari teman korban bahwa kemarin sore mereka mandi di sungai Galok Kedung watu Pecah Dukuh Pohijo Desa Pohijo Sampung. Tetapi dua temannya itu pulang duluan. Karena menurut saksi , korban KA masih ingin mandi lagi di sungai tersebut.
Setelah mendapatkan informasi tersebut warga melanjutkan pencarian menuju sungai galok dikedung watu pecah.
Setelah diselami akhirnya korban diketemukan sudah meninggal di dasar sungai dalam keadaan sudah kaku. Kejadian tersebut dilaporkan ke Polsek Sampung
Kapolsek sampung iptu Agus Suprianto mengatakan setelah mendapatkan laporan masyarakat, petugas Polsek Sampung bersama INAFIS polres dan dibantu Tim Medis PKM Sampung , mendatangi TKP. Petugas kemudian melakukan visum luar, dan hasil pemeriksan tidak diketemukan adanya tanda-tanda penganiayaan / kekerasan pada tubuh korban.
“Korban meninggal karena laka air, tenggelam di dasar kedung” tukasnya. (de)