Home / Dinamika Aktual / Kabar Kota Kita

Rabu, 6 Juli 2022 - 13:59 WIB

Minim Siswa Baru, Jadi Indikasi Keberhasilan Program KB di Ponorogo

Dutanusantarafm.com- Jumlah lulusan SD di Kabupaten Ponorogo tahun ini turun. Yakni dari 10.400 siswa ditahun 2021, menjadi 10.200. Kondisi itu diklaim sebagai salah satu dampak keberhasilan program KB.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Ponorogo, Harjono mengungkapkan klaim tersebut bukan isapan jempol belaka. Itu terbukti dari tingginya animo masyarakat dalam mengikuti program KB.

“Kalau angka kelahiran pastinya, itu tercatat di Dinas Kesehatan. Akan tetapi secara global, penurunan jumlah siswa sekolah tingkat dasar itu menjadi salah satu dampak keberhasilan program KB,” ungkap Harjono kemarin (6/07/2022).

Pada trimester pertama saja, lanjut dia programnya itu sudah mampu menembus angka 53,34 persen dari total target akseptor. Hingga Maret 2022, Dinas PPKB sudah membukukan 77.583 akseptor. Puluhan ribu akseptor itu menggunakan tujuh jenis alat kontrasepsi. Seperti suntik, pil, implan, IUD, MOP, MOW, dan kondom.

Harjono menambahkan, tingginya akseptor tersebut tidak terlepas dari kesadaran masyarakat terhadap pentingnya ber-KB. KB kini sudah menjadi need atau kebutuhan. Sehingga, keluarga mampu merencanakan kebutuhan bagi anggota mereka.

“Sekarang sudah banyak rumah sakit baik negeri maupun swasta, yang menawarkan KB pasca salin. Jadi ibu melahirkan, bisa langsung ikut KB,” imbuhnya.

Terkait pilihan alat kontrasepsi, Harjono menyebut ada dua jenis. Yakni hormonal dan nonhormonal. Untuk jenis KB hormonal seperti pil, implan, suntik dan IUD. Sedangkan nonhormonal ada kondom, MOP, dam MOW.

Untuk memudahkan proses penggunaan, biasanya calon akseptor akan diperiksa terlebih dahulu. Tujuannya, untuk mengetahui jenis alat kontrasepsi apa yang cocok digunakan.

Harjono mencontohkan, jika calon akseptor memiliki riwayat hipertensi maka dia tidak diperbolehkan menggunakan KB hormonal. Dan sebaliknya.

“Memang ada aturan penggunaan alat kontrasepsi tersebut. Itu yang bisa mengukur ya tenaga medis. Kalau alat kontrasepsi paling diminati ya suntik, dan IUD juga banyak,” tegasnya. (Umi Duta)

Berita ini 66 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Dinamika Aktual

Rumah Pedagang Sayur di Gontor Diobrak-abrik Pencuri, Saat Ditinggal Tarawih

Dinamika Aktual

Harga Ayam Potong Dari Peternak Saat Ini RP 21 Ribu /Kg

Dinamika Aktual

Fogging DBD di Lingkungan Kelurahan Kepatihan, Upaya Pencegahan Selain 3M Plus

Dinamika Aktual

Los Pasar Banu Baosan Kidul Ngrayun Ambruk, Diterjang Angin Kencang

Dinamika Aktual

Pohon Tumbang di Ngebel, Akibatkan Sejumlah Bangunan Rusak

Dinamika Aktual

Pasien DBD Di RSUD Hardjono Ponorogo Meningkat Tajam, 3 Bulan Terakhir

Dinamika Aktual

Dua Caleg PDIP Mantan Kades, Sukses Melenggang ke DPRD Ponorogo

Dinamika Aktual

Diduga Gas Bocor, Rumah Warga Baosan Kidul Terbakar