Dutanusantara.com-Bencana tanah retak dan ambles di Dusun Sumber Desa Tumpuk Kecamatan Sawoo terus dipantau oleh BPBD Ponorogo. Tanah retak di wilayah tersebut diketahui terus bertambah lebar, sehingga harus diwaspadai.
Seperti diketahui akibat bencana itu sebanyak 43 KK atau 139 jiwa warga setempat saat ini harus dipindahkan ke tempat pengungsian. Sebanyak 25 rumah milik warga harus ditinggalkan karena 23 rumah diantaranya mengalami rusak sedang hingga berat, bahkan satu rumah harus dirobohkan karena kondisinya membahayakan.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Ponorogo Surono mengatakan sampai hari Selasa (28/2/2023) masih terjadi pergerakan tahah di lokasi tersebut. Dari pemantauan dilapangan oleh para petugas BPBD retakan tanah dibeberapa lokasi semakin bertambah lebar.
“ Lebar retakan bervariasi, mulai 12 cm sampai 20 cm,” terang Surono.
Menurutnya pergerakan tanah belum bisa dipastikan akan terus berlangsung atau bisa berhenti dalam waktu dekat ini. Hanya saja dengan adanya hujan yang kemungkinan masih akan turun, maka tanah yang ambles dan retak itu bisa jadi akan semakin dalam dan lebar.
“ Karena rongga tanah terus terisi air, maka bisa saja retakan akan semakin lebar dan tanah semakin ambles” ujarnya.
Melihat situasi dan kondisi saat ini maka lokasi tersebut harus dikosongkan, mengantisipasi kejadian bencana lebih besar yang tidak diinginkan. Apalagi informasinya sumber air yang ada di atas, alira airnya dimungkinkan masuk dalam rongga tanah yang retak tersebut.
Surono menambahkan melihat pergerakan tanah yang begitu cepat itu, maka kejadian tersebut harus diteliti secara detail. Karena itu BPBD Ponorogo telah berkirim surat ke PVMBG Bandung dan BPBD jawa Timur agar pergerakan tanah di area pemukiman warga itu diteliti dan dikaji secara ilmiah secepatnya.
“Kawasan itu sebelumnya tidak masuk zona merah rawan bencana, dengan kejadian ini maka kita meminta untuk diteliti oleh PVMBG Bandung.” Tukasnya. (de)