Home / Highlight News / Hukum dan Politik / Kabar Kota Kita

Rabu, 1 Februari 2023 - 13:49 WIB

JB Kunjungi Korban Longsoran Tempuran, Warga Butuh Alat berat

Johan Budi, mantan  Jubir KPK dan presiden ini blusukan hingga ke Tempuran mendengarkan keluahan warga, Selasa ( 31/01/2023)

Johan Budi, mantan Jubir KPK dan presiden ini blusukan hingga ke Tempuran mendengarkan keluahan warga, Selasa ( 31/01/2023)

DUTANUSANTARAFM.COM :  JB alias Johan Budi anggota DPR RI dari fraksi PDI Perjuangan  mengujungi  kawasan warga terdampak longsor di Dusun Karang Rejo Lingkungan Jeruk  Desa Tempuran Kecamatan Sawoo, Selasa ( 31/01/2023).  JB Bertemu dengan puluhan warga setempat , Kades  Tempuran  Tri Wahyono dan Kades Pangkal Supriyanto.  Dalam pertemuan tersebut korban longsor mengeluhkan kondisi rumah mereka  yang sudah 4 bulan belum mendapatkan bantuan alat berat yang dibutuhkan untuk proses pembersihan material longsoran. Selain itu warga dan kepala desa juga meminta bantuan Johan Budi untuk di komunikaiskan dnegan ppemerintah pusat pembaikan jalan dan talud pengaman badan jalan yang rusak dan rawan longsor . Karena jika tidak segera diperbaiki jalannya dan tidak ada talud pengamannya akan berpotensi putusnya akses jalan . Padahal jalan tersebut adalah jalan utama dari Desa Tempuran menuju Desa Pangkal Kecamatan Sawoo  dan Kabupaten Trenggalek

“Kita sudah melaporkan kejadian bencana longsor ang menimpa rumah arga ini ke BPBD  dan sudah hamper 4 bulan bantuan alat berat yang kita ajukan belum terelisasi . Kemarin hari Senin (30/01/2023) tim dari BPBD Ponorogo sudah survei  ke lokasi longsor namun keputusannya belum jelas masih menunggu,  Dengan kedatangan  pak Johan Budi ini kita minta untuk membantu mengkomunikasikan agar  segera didatangkan alat beratnya , “ jelas Kades Tempuran kecamatan Sawoo  Triwahyono .

Sementara itu, Johan Budi Sapto Pribowo  yang sebelumnya menjabat sebagai Jubir KPK dan presiden ini meminta warga menunggu langkah Pemerintah Kabupaten Ponorogo yang sudah melakukan survey.  Jika akses jalan untuk  masuknya alat berat sudah ada kemungkinan pasti akan segera ditindak lanjuti .

“Jika setelah di survei belum ada tinak lanjut ya itu tugas saya untuk membantu mengkomunikasikan. Termasuk mengkomunikasikan dengan pemerintah pusat soal perbaikan jalan dan talud pengaman jalan untuk mencegah lonsor dan putusnya akses jalan, “jelas Johan Budi usai memberikan bantuan sembako yang ke 2 kalinya untuk warga terdampak longsor ini.

Di informasikan , material longsoran yang menimpa beberapa  rumah warga  dibiarkan hampir 4 bulan dan  hingga Selasa ( 31/01/2023) kemarin belum dilakukan pembersihan material longsoran . Warga membutuhkan alat berat agar segera bisa memafaatkan kembali ruangan yang terkena longosran itu . Warga sebenarnya sudah membersihkan sebagian material tanah longsoran dengan cara manual menggunakan cangkul namun tidak mampu secara keseluruhan  karena volumenya besar . Pada awal  bencana kemarin ada salah satu warga Kecamatan Sawoo yang ingin membantu alat berat untuk proses evakuasi pembersihan material longsoran namun belum diperbolehkan oleh pihak berwenang dengan alasan kondisi tanahnya menurut PVMBG masih labil sehingga  akan membahayakan . Namun sekarang ini  intensitas hujan sudah menurun , kondisi tanah menurut warga sudah stabil tidak ada pergerakan sehingga seharusnya sudah bisa dilakukan pembersihan dengan alat berat it. (wid)

Share :

Baca Juga

Highlight News

Dugaan Penyalahgunaan dana BOS SMK PGRI 2, Kejari Ponorogo Sita 7 bus

Highlight News

Longsor melanda 4 kecamatan di Ponorogo

Highlight News

Apel Kewaspadaan dan Kesiapsiagaan Bencana Hidrometeorologi 2024: Kabupaten Ponorogo Perkuat Mitigasi dan Kolaborasi

Highlight News

Belasan hektar tanaman tembakau di Balong terendam air

Highlight News

Pohon tumbang menutup jalan di Bulu Kidul Balong, teras toko warga rusak

Highlight News

KPU Ponorogo Simulasikan Pilkada Serentak 2024. Bahan evaluasi sebelum hari H

Highlight News

Rubah Mindset, Bidluh Ponorogo Kampaye Pertanian Ala Religi

Highlight News

Kepala BPS Ponorogo Evy Trisusanti: “Wujudkan Satu Data Ponorogo Tidak Mudah”