Ponorogo- Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Ponorogo akan menggelar Pagelaran Reyog Santri di halaman Pendopo Kabupaten, pada Sabtu (8/2/2025). Acara ini guna ikut menyemarakkan peringatan Hari Lahir IPNU ke-71 dan IPPNU ke-70.
Salah satu tujuan kegiatan ini adalah untuk menguatkan pendidikan karakter generasi muda melalui seni tradisional khas Ponorogo, yaitu Reyog. Pagelaran Reyog Santri akan diikuti oleh para santri, pelajar, dan komunitas seni dari berbagai wilayah di Ponorogo. Reyog Santri bukan sekadar pertunjukan seni, tetapi juga bentuk pendidikan karakter berbasis kearifan lokal, yang menanamkan nilai-nilai disiplin, kerja sama, dan cinta budaya kepada generasi muda.
Ketua PC IPNU Ponorogo, Muhammad Masduqi, menyampaikan bahwa Reyog Santri menjadi simbol bagaimana pelajar NU dapat menjaga dan melestarikan warisan budaya daerah sebagai bagian dari identitas bangsa.
“Melalui seni Reyog, kita tidak hanya belajar keterampilan seni, tetapi juga guna membentuk karakter yang kuat, disiplin, serta memiliki jiwa gotong royong dan kepemimpinan,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua PC IPPNU Ponorogo Azza Fahreza menambahkan bahwa pendidikan karakter harus dikemas dalam kegiatan yang dekat dengan pelajar.
“Kami ingin menunjukkan bahwa seni tradisional bukan sekadar hiburan, tetapi juga sarana pendidikan moral, terutama bagi generasi muda di era digital ini,” jelasnya.
Kegiatan yang juga mengundang FORKOPIMDA, tokoh pelaku seni, serta berbagai elemen Nahdlatul Ulama ini diharapkan bisa memberikan ide atau gagasan dalam memadukan seni budaya dengan pendidikan karakter.
Melalui Pagelaran Reyog Santri, IPNU dan IPPNU Ponorogo berharap dapat terus menginspirasi generasi muda untuk lebih mencintai budaya lokal, sekaligus menjadi pemuda yang berkarakter, berakhlak, dan siap menghadapi tantangan zaman. (de)