DUTANUSANTARAFM.COM : Harga gabah naik Rp.300,00 , sehingga hargannyabsaat ini per Srlasa ( 03/08/1021) tembua di harga Rp.4.400 per kg . Prediksi para pedagan harga masih berpotensi naik sampai 2 pekan kedepan pada puncak panen raya di kawasan Ponorogo utara. Di informasikan, sekitar 8 hari kemarin harga gabah naik dari Rp. 3900 per kg menjadi Rp. 4100 per kg , sejak 4 hari lalu kenaikan kembali terjadi menjadi Rp 4200 per Kg dan sekarang sudah pada harha Rl.4.400 per kg .Kenaikan ini terutama untuk gabah kering sawah yang di panen menggunakan mesin Combine.
“ Dugaan kita kenaikan ini di picu oleh program pemberian bantuan beras sosial 10 kg untuk warga terdampak PPKM oleh kementrian sosial yang melalui Bulog itu. Karena serapannya cukup besar sehingga berdampak,” terang Medy Susanto , Kabid Tanaman Pangan dan Hoktikultura , Dispertahankan Ponorogo , kemarin .
Lebih lanjut, sedangkan untuk gabah kering giling dari petani tidak mengalami kenaikan sama sekali. Karena gabah kering giling kualitasnya dianggap oleh pedagang lebih rendah dari hasil panen kering sawah dengan mesin combine. Hasil panen kering sawah dengan mesin combine lebih bersih, rendemennya lebih bagus dan ketikan di proses menjadi beras kadar pecahnya lebih kecil.
Medy Susanto menjelaskan beberapa program pemerintah mempunyai daya ungkit untuk menaikkan harga gabah ini ada yang besar dan ada yang kecil. Itu menunjukkan berbagai upaya pemerintah pusat maupun daerah untuk membantu petani di tengah pandemi covid-19 ini.
“Pemerintah daerah berupaya untuk mengungkit harga gabah petani lokal Ponorogo dengan membangun pasar dasar denagn program beras PNS. Dan pemerintah pusat bekerja sama dengan Bulog dengan program beras Bansos. Serapan Bulog inilah yang besar kontribusinya untuk menjadi pengungkit harga gabah petani karena serapannya cukup besar , “ungkap Medy Susanto.
Hal senada juga disampaikan pedagang beras, petani sekaligus pemilik penggilingan padi Harianto warga Babadan. Menurut Harianto potensi kenaikan harga masih akan terjadi 10 hari ke depan.
” Karena petani wilayah Ponorogo utara masuk panen raya. Kualitas padi di kawasan ini bagus sehingga banyak pedagang yang berburu di sini baik dari pedagang lokal maupun luar kota,” ungkap Harianto.(wid)