Dutanusantara-Sebuah solusi akan dipilih Pemkab Ponorogo untuk mengatasi krisis air bersih saat tiba musim kemarau. Pemkab Ponorogo berencana membangun 4 sumur dalam di daerah kekeringan yang selama ini mengandalkan droping air bersih.
Empat sumur dalam itu rencananya akan dibanguin di Desa Duri dan Wates Kecamatan Slahung serta Des Sidohardjo dan Desa Karangpatihan Kecamatan Pulung. Selain pembangunan sumur dalam juga akan dibangun tendon air di lokasi tersebut.
“ Caranya air dari sumur dalam itu dipompa dinaikkan ke atas, ditampung di tendon air lalu dengan jaringan pipa didistribusikan ke rumah warga” jelas Bupati Sugiri Sancoko saat melepas droping air bersih, Kamis (5/9/2024).
Bupati Sugiri mengatakan selain pembangunan sumur, masih ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk meminimalisir dampak musim kemarau tersebut. Agar kekeringan tidak semakin meluas, ia mengajak warga Ponorogo untuk melakukan penghijauan dan pembuatan resapan air.
“ Kekeringan tidak ada hentinya karena hutan-hutan banyak yang gundul. Sayangnya ketika warga diajak menanam, membuat resapan biopori banyak yang protes. Padahal Kekeringan sebenarnya bisa dicegah” terang Kang Giri.
Dikesempatan yang sama Kalaksa BPBD Ponorogo Masun mengatakan rencana pembuatan sumur dalam di empat titik diharapkan bisa mengurangi dampak kekeringan dalam jangka pendek
.
“Kalau mengatasi krisis air bersih membutuhkan lebih bayak sumur dalam lagi. Tetapi apabila dibangun di empat titik minimal volume droping air bersih berkurang” terangnya.
Ia mencontohkan di Dukuh Dungus Desa Sidohardjo Kecamatan Pulung yang terdiri dari 9 RT tidak cukup dengan dibangun satu sumur dalam. Tetapi apabila dibangun satu sumur dalam, minimal warga yang membutuhkan droping air bersih akan berkurang.
“ Krisis air bersih yang dialami warga antara lain karena disekitar lokasi tidak ada sumber air. Jika ada sumber air baru, bisa menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga setempat” tukasnya. (de)