Home / Highlight News / Hukum dan Politik / Kabar Kota Kita

Rabu, 7 September 2022 - 14:04 WIB

Dokter Dan 4 Nakes RS.Yasfin, Terseret Kasus Tewasnya Santri Ponpes Gontor

Kapolres Ponorogo AKBP. Catur Cahyono Wibowo sampaiakn telah mememriksa bebebrap dokter dan nakes RS, Yasfin m Selas ( 06/09/2022)

Kapolres Ponorogo AKBP. Catur Cahyono Wibowo sampaiakn telah mememriksa bebebrap dokter dan nakes RS, Yasfin m Selas ( 06/09/2022)

DUTANUSANTARAFM.COM :  Dua orang dokter  dari Rumah Sakit Yasfin milik Pondok Modern Darrusalam Gontor Ponorogo diperiksa sebagai saksi  oleh Sat Reskrim Polres Ponorogo, Senin (05/09/2022) kemarin. Pemeriksaan dilakukan  bersama 4 ustadz dan 2 santri. Selanjutnya , Satreskrim Polres Ponorogo melakukan pemeriksaan lanjutan kepada seorang dokter dan 4 Tenaga Kesehatan (Nakes) pada Selasa (0/09/2022) . Dokter dan Nakes tersebut terseret kasus kematian santriwan  Ponpes Darrusalam Gotor bernama Albar Mahdi Bin Rusdi santri kelas 5 yang berasal dari Palembang pada  yang tewas karena penagiayaan pada  22 Agustus 2022 lalu.  Dokter dan 4 nakes tersebut terseret untuk dilakukan pemeriksaan karena  korban tewas Albar Mahdi ini sempat dibawa ke Rumah Sakit Yasfin sebelum jenazahnya di kirim ke Palembang. Bahkan pengiriman jenazah tersebut juga menggunakan ambulan milik rumah sakit intern Ponpes Darrusalam Gontor itu.  Belum ada kejelasan , dari sat reskrim kepada media apakah korban tewas Albar Mahdi ini sudah meninggal atau belum saat di bawa kerumah sakit tersebut, Namun , berdasarkan Instagram pengacara Hotmat Paris saat mengantarkan jenazah pihak Ponpes gonter mengatakan kematian santri akibat terjatuh karena kelelahan.

Ponorogo AKBP. Catur Cahyono Wibowo kepada awak media , Selasa ( 06/09/2022) mengakui bahwa  pihaknya sudah melakukan pemeriksaan kepada dokter dan 4 nakes. Selain itu juga telah dilaksanakan rekontruksi di TKP kejadian  yaitu di Ponpes Gontor.  Selanjutnya dalam waktu dekat  jika sudah siap akan nada penetapan tersangka. Kapolres juga menyampaikan latar belakang penganiayaan tersebut bisa terjadi.

“ Latar belakang penganiayaan berawal dari  kegiatan  kemah,  kemudian alat- alat yang  diperlukan terjadi kekurangan kemudian terjadi penganiayaan tersebut secara bersama-sama ,” jelas Kapolres Ponorogo AKBP.Catur  Cahyono Wibowo. (wid)

Share :

Baca Juga

Highlight News

Dugaan Penyalahgunaan dana BOS SMK PGRI 2, Kejari Ponorogo Sita 7 bus

Highlight News

Longsor melanda 4 kecamatan di Ponorogo

Highlight News

Apel Kewaspadaan dan Kesiapsiagaan Bencana Hidrometeorologi 2024: Kabupaten Ponorogo Perkuat Mitigasi dan Kolaborasi

Highlight News

Belasan hektar tanaman tembakau di Balong terendam air

Highlight News

Pohon tumbang menutup jalan di Bulu Kidul Balong, teras toko warga rusak

Highlight News

KPU Ponorogo Simulasikan Pilkada Serentak 2024. Bahan evaluasi sebelum hari H

Highlight News

Rubah Mindset, Bidluh Ponorogo Kampaye Pertanian Ala Religi

Highlight News

Kepala BPS Ponorogo Evy Trisusanti: “Wujudkan Satu Data Ponorogo Tidak Mudah”