DUTANUSANTARAFM.COM : Ponorogo – Perum Perhutani Madiun tetap memberikan ruang berekonomi dan produksi bagi warga yang hidup dipinggiran hutan wilayah nya. Namun , warga juga di minta untuk menjaga tegakan atau pohon yang ditanam oleh pihak perhutani. Karena Ponorogo yang ditanam tersebut juga sudah di pilih pohon kayu Putih atau eucalyptus yang tergolong tidak rimbun. Sehingga warga yang menanam kacang, jagung, cabe dan terong di lahan milik perhutani tetap hidup dan produksi dengan baik. Jika, warga menghabiskan pohon atau tegakan yang ada , kedepannya yang rugi adalah mereka juga. Hutan yang gundul akan menyebabkan bencana alam . Air minum warga tergantung pada sumber mata air , jika pohonnya gundul maka mata air juga akan mati. Begitu pula jika musim penghujan maka akan rawan bencana longsor .
:Sehingga Perhutani dengan warga sekitar hutan harus hidup saling berdampingan dan saling menjaga, “jelas Loesy Triana Kepala Perum Perhutani Madiun, yang meminpin jalannya penghijauan pada peringatan Hari Rimbawan ke 40 di Desa Munggu kecamtan bungkal , Minggu ( 02/024.2023)
Loesy Triana Kepala Perum Perhutani Madiun menyampaikan penananamn kembali hutan di petak 129 masuk RPH Bungkal BKPH Ponorogo Timur tersebut karena ada 18 hektar yang masuk kategorei gundul alias kritis. Sebenarnya, pihak Perhutani terus melakukan penanaman .Namun , kesadaran warga sekitar yang masih kurang biasanya pohon yang ditanam akan ikut dipanen alias tercerabut dari tanah saat petani melakukan pemanennya tanamn produksinya.
“Sehingga pihaknya meminta para mantri untuk terus melakukan pendekatan. Selain itu setelah pohon –pohon yang ditanam kemudian tercerabut oleh petani saat panen maka harus segera ditanami kembali , “:terangnya . (wid)