DUTANSUANTARAFM.COM :Mengahadapi ancaman krisis pangan dan energy dunia termasuk Indonesia akan menjadi momentum kebangkitan petani jika mampu memanfaatkan peluang tersebut. Petani bisa mengambil peluang potensi krisis pangan jika mampu menyiapkan sejak dini. Menyiapkan kebutuhan pupuknya secara mandiri dengan menggiatkan penggunaan pupuk organik dan penggunaan pestisida yang ramah lingkungan. Hal tersebut disampaikan Tajib, Ketua Gapoktan Gemah Ripah Desa Paringan Kecamatan Jenangan, Jumat ( 29/07/2022).
“Mengahadapi tantanganitu kalau kita sudah siap sejak dini bisa menjadi peluang. Peluang meningkatkan kesejahteraan petani. Kita petani jangan hidup terus di zona nyaman, semua yergantung dari bantaun pemerintah, mau garap sawah pinjam dan PUAP yang bantuan pemerintah, mau pupuk beli pupuk subsidi bantuan pemerintah, bajak sawah pakai traktor bantuan pemerintah, panen pakai mesin bantuan pemerintah bahkan jual hasil penen minta bantuan pemerintah, “ungkap Tajib.
Lebih lanjut Tajib menjelaskan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, ancaman krisis pangan dan krisis energy mengacam di semua negara termasuk di Indonesia. Dia meminta semua pihak waspada dengan kondisi ekonomi dan politik yang mengancam krisis tersebut. Hal tersebut disampaikan Presiden Jokowi dalam acara Penyampaian Laporan Hasil Pemeriksaan atas LKPP Tahun 2021 oleh Badan Pemeriksa Keuangan di Istana Kepresidenan Bogor, beberapa waktu lalu. Prediksi ini membuat petani di Indonesia harus menyiapkan diri dalam menghadapi tantangan kedepan tersebut.
“Ini tinggal pilihan petani mau terjebak menjadi korban atau menjadikannya peluang dengan berinovasi . Semua sumberdaya pupuk , pestisida ada disekitar kita semua. Petani harus berpikir dengan cerdas. Pada saatnya, pupuk subsidi semua pasti akan di cabut , maka petani harus menyiapkan diri. “terangnya. (wid)