Dutanusantarafm-Demi menjaga stok darah agar kebutuhan pasien terpenuhi, UDD PMI Kabupaten Ponorogo harus jemput bola untuk bisa mendapatkan darah. Selama bulan ramadhan 2022 jumlah pendonor mengalami penurunan, sehingga UDD PMI harus bekerja keras mendapatkan pendonor.
Upaya jemput bola yang dilakukan UDD PMI antara lain ke desa-desa dengan menggandeng karang taruna untuk kegiatan bakti sosial donor darah. Seperti donor darah masal yang dilakukan di Desa Golan Kecamatan Sukorejo, Kecamatan Bungkal, Desa Nongkodono Kecamatan Kauman kemaren. Mengingat kegiatan tersebut dilakukan di bulan ramadhan, maka donor darah dimulai setelah sholat tarawih.
Kepala bagian pelayanan UDD PMI Ponorogo Sunarmi menuturkan selain jemput bola menggandeng karang taruna dan pemerintahan desa, pihaknya mulai tadi malam mendirikan pos pelayanan donor darah di depan rumah dinas sekda Jl. HOS. Cokroaminoto. Sebagai tempat berkumpulnya warga pada malam hari, pendirian pos donor ditempat itu diharapkan bisa mengundang warga untuk donor darah. Pos pelayanan donor di HOS Cokroaminoto rencananya akan dibuka setiap hari, sambil dievaluasi perolehannya seberapa banyak.
“JL.HOS Cokroaminoto kan ramai kalau malam hari, karena itu kita buka pos donor di tempat itu, semoga banyak yang tertarik untuk donor” ucapnya.
Sunarmi menambahkan stok darah di UDD PMI Ponorogo selama bulan ramadhan ini cenderung menipis, yang disebabkan karena minimnya pendonor darah. Ia menyebut stok darah kemaren untuk semua golongan darah bahkan kurang dari 70 kantong. Selain untuk memenuhi permintaan dari keluarga pasien secara langsung, UDD PMI juga harus menyiapkan stok untuk memenuhi kebutuhan bank darah rumah sakit (BDRS) beberapa rumah sakit di Ponorogo.
Kebutuhan untuk BDRS di Ponorogo dalam sehari bisa puluhan hingga hampir seratus kantong darah. Satu rumah sakit sekali minta darah bisa mencapai 40 kantong bahkan kadang lebih. Sunarmipun menambahkan saat ini UDD PMI Ponorogo belum mampu untuk memenuhi kebutuhan darah yang jumlahnya cukup banyak itu. Apabila meminta unit lainpun stok yang mereka punya juga untuk memenuhi kebutuhan di daerah tersebut.
“Kita harus berusaha memenuhi kebutuhan sendiri, mau minta UDD lain belum tentu juga bisa” pungkasnya. (de)