Dutanusantarafm-Penderita demam berdarah di Kabupaten Ponorogo meningkat jumlahnya dalam dua pekan terakhir ini. Meningkatnya penderita DB berdampak terhadap meningkatnya permintaan trombosit darah di PMI Ponorogo.
Sesuai data di Kantor Dinas Kesehatan Ponorogo dalam dua pekan terakhir terdapat penambahan pasien DB hingga mencapai puluhan orang. Pasien DB tersebar di beberapa kecamatan di Ponorogo, termasuk kecamatan yang ada di pinggiran seperti Balong dan Slahung.
Kepala bagian pelayanan UDD PMI Ponorogo Sunarmi mengatakan seiring dengan meningkatnya kasus DB tersebut, permintaan darah di UUD juga meningkat tajam. Ia menyampaikan permintaan darah tidak hanya dari warga Ponorogo saja, melainkan dari kabupaten lain seperti Magetan, dan Madiun.
Ia mengungkapkan dalam dua pekan ini permintaan trombosit darah (TC) di UUD PMI Ponorogo perhari rata-rata 8-10 kantong, bahkan terkadang bisa mencapai belasan kantong. Untungnya sampai saat ini meningkatnya permintaan trombosit itu masih bisa dipenuhi PMI Ponorogo, sehingga pemohon tidak sampai disuruh membawa pendonor pengganti.
“kadang perhari permintaan TC hingga belasan kantong” ucapnya.
Sunarmi menuturkan terkadang ada rumah sakit di Ponorogo yang tidak mau terlalu lama menunggu proses pemilahan darah, sehingga mencari darah di PMI kabupaten lain. Padahal ketika siap proses pemilahkan untuk diambil trombositnya sebenarnya hanya butuh waktu sekitar 2 jam dari mulai diambil darah dari pendonor.
Dengan meningkatnya permintaan TC maka UDD PMI Ponorogo setiap hari memproses pemilahan darah untuk diambil TCnya. Setiap kali ada pendonor di UUD maka petugas selanjutnya memproses TC darah, guna mengantisipasi sewaktu-waktu ada permintaan dari rumah sakit. Dengan cara seperti itu maka stok selalu ada, pemenuhan kebutuhan TC dari penderita DB bisa segera dipenuhi.
“TC kita proses setiap harinya, untuk berjaga-jaga. Namun harapannya kasus DB tidak semakin banyak” pungkasnya. (de)