Home / Highlight News / Hukum dan Politik / Pariwisata

Selasa, 26 Januari 2021 - 16:14 WIB

Usut Kasus Dugaan Penyelewengan Dana BKSM, Kajari Periksa 10 Kasek

5 Kepala Sekolah SMP di Ponorogo di mintai keterangan oleh kejaksaan seputar BKSM

5 Kepala Sekolah SMP di Ponorogo di mintai keterangan oleh kejaksaan seputar BKSM

DUTANUSANTARAFM.COM :  Kejaksaan Negeri Ponorogo dalam 2 hari ini  melakukan pemanggilan terhadap 10 kepala sekolah dari sejumlah kecamatan di Ponorogo.  Pemanggilan dilakukan dalam rangka meminta keterangan  terkait penyaluran dana Bantuan Khusus Siswa Muiskin (BKSM) tahun anggaran 2019-2020.  Penyidik Kejaksaan Negeri Ponorogo menduga ada penyelewengan  dalam penyaluran dana bagi siswa miskin  yang nilainnya milyaran rupiah tersebut.

Pada pemanggilan kloter pertama , Kejaksaan Negeri Ponorogo memanggilan 5 kepala sekolah dasar . Pemanggilan kloter kedua , Kejaksaan Negeri Ponorogo memanggil 5 kepala Sekolah  Menengah  Pertama (SMP) dan sederajat,  Selasa( 26/01/2021).

Para Kepala sekolah datang hampir bersamaan di kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) sekitar pukul 09.30 WIB dan baru keluar meninggalkan kantor kejaksaan Negeri Ponorogo sekitar pukul 13.55 WIB. Mereka mengaku rata- rata dihujani 20 pertanyaan seputar  BKSM ini.

Kasi Intel Kejaksaan Negeri Ponorogo  Ahmad Affandi mengakui pihaknya  dalam 2 hari ini memanggil  para kepala sekolah  untuk di mintai keterangan dalam kasus dugaan penyelewengan dana BKSM tahun anggaran 2019-2020.  Affandi menambahkan,  pemeriksaan kepada kepala sekolah setingkat  SMP ini berkisar petunjuk, pencairan dan penyalurannya .

” Kemarin kita memanggil 5 kepala sekolah SD . Dan sekarang kita memanggil kepala sekolah SLTp Sederajad  untuk di mintai keterangan terkait BKSM ini. Pemanggilan  kepada kepala sekolah ini  dilakukan secara sampling , “ jelas Ahmad Affandi.

Kepala sekolah SMPN 1 Babadan , Imam  Saifudin  ketika di konfirmasi media usai memberikan keterangan kepada penyidik mengakui sekolahanyan pada tahun 2019  telah menerima 137 paket bantuan  dari program BKSM untuk 137 siswa miskin. Paket bantuan senilai  Rp. 175 ribu  tersebut  berisi sepatu dan kaos kaki.

 ” Kita tidak menerima paket bantuan dalam bentuk uang namun dalam bentuk barang, barang di ambil dari  7 koperasi yang sudah direkomendasikan oleh Dinas  Pendidikan Kabupaten Ponorogo, “ terangnya .

 Hal senada juga di sampaikan Pamuji , kepala SMP Maarif  9 Sawoo  yang mengaku  tidak tahu   terkait BKSM ini karena yang mengelola operator sekolah .   Namun dirinnya  mengetahui bahwa sekolahannya pada tahun anggaran  tahun 2020  sebanyak   92 siswa mendapatkan bantuan BKSM  yang di rupakan  barang  yaitu  tas dan alat tulis.

“Sedangkan pada tahun  2019  ada  111 anak yang mendapatkan   BKSM . Masing masing  anak senilai  Rp. 175 ribu yang di rupakan barang yaitu  sepatu dan kaos kaki. Tapi barangnya  bukan beli sendiri melainkan mengambil dari  satu koperasi yang sudah direkomendasikan oleh Dinas Pendidikan Ponorogo,”terang Pamuji kepada dutansunatarafm.com , Selasa (26/01/2021) di Kejaksaan Negeri Ponorogo. (wid)   

Share :

Baca Juga

Highlight News

Dugaan Penyalahgunaan dana BOS SMK PGRI 2, Kejari Ponorogo Sita 7 bus

Highlight News

Longsor melanda 4 kecamatan di Ponorogo

Highlight News

Apel Kewaspadaan dan Kesiapsiagaan Bencana Hidrometeorologi 2024: Kabupaten Ponorogo Perkuat Mitigasi dan Kolaborasi

Highlight News

Belasan hektar tanaman tembakau di Balong terendam air

Highlight News

Pohon tumbang menutup jalan di Bulu Kidul Balong, teras toko warga rusak

Highlight News

KPU Ponorogo Simulasikan Pilkada Serentak 2024. Bahan evaluasi sebelum hari H

Highlight News

Rubah Mindset, Bidluh Ponorogo Kampaye Pertanian Ala Religi

Highlight News

Kepala BPS Ponorogo Evy Trisusanti: “Wujudkan Satu Data Ponorogo Tidak Mudah”