Ponorogo — Komunitas Gusdurian kembali menggelar acara tahunan yang bertema “Islam Ramah: Merajut Kebhinekaan dan Kedamaian”, di Graha Watoe Dhakon IAIN Ponorogo pada hari Rabu(12/9/24). Acara ini dihadiri jaringan setnas pusat, para tokoh agama, pengurus PCNU, rektorat, serta para mahadiswa. Salah satu tujuannya untuk menggali dan menyebar luaskan gagasan dan nilai keagamaan Gus Dur dirananah non politik.
Di tengah situasi dunia yang semakin diwarnai oleh isu intoleransi dan kekerasan, narasi yang dibawa Gus Dur relevan dan mendesak. Gus Dur, yang juga dikenal sebagai Bapak Pluralisme Indonesia, selalu menekankan pentingnya Islam yang inklusif dan terbuka terhadap keberagaman.
Satu quotes yang terkenal dari beliau adalah, “Kita butuh Islam yang ramah, bukan Islam yang marah.”
Kiprah mahasiswa ikut menjadi sorotan. Mahasiswa, sebagai representasi kelompok muda, memegang peran penting dalam kehidupan sosial dan politik. Mereka adalah simbol harapan dan perubahan, yang tidak selalu terjebak dalam arus masyarakat apatis atau teralihkan oleh kesibukan dunia modern. Dalam banyak kasus, mahasiswa justru menjadi motor penggerak yang berani bersuara, kritis terhadap berbagai isu sosial, politik, dan lingkungan.
“Mahasiswa sebagai representasi kelompok muda, tidak selalu terjebak arus yang merusak demokrasi apalagi apatis terhadap situasi dan kondisi” ungkap Jay Ahmad sebagai koordinator jaringan seknas GUSDURian.
Dalam acara ini juga dilakukan peluncuran Gus Dur Corner, yang bertempat di lantai 2 Perpustakaan IAIN Ponorogo. Wakil rektor III IAIN Ponorogo Prof Huda mengatakan tidak ada upaya yang lain kecuali ingin mengukuhkan kembaali ajaran ajaran, pikiran pikiran, termasuk yang tidak kalah pentingnya tauladan-tauladan yang sampai sekarang koneksi, relefansi, kontribusi-nya masih dibutuhkan dikehidupan.
“Dengan diresmikannya Gus Dur Corner ini, diharapkan nilai-nilai yang dibawa Gus Dur akan terus hidup dan menjadj inspirasi bagi generasi muda dalam mengembangkan islam yang ramah, damai, dan teladan dikehidupan bangsa.” tukasnya. (de)