Home / Hukum dan Politik / Kabar Kota Kita

Kamis, 11 Januari 2024 - 17:33 WIB

Target SUB PIN Polio di Kabupaten Ponorogo, 80.206 Anak

Dutanusantarafm- Kementerian Kesehatan RI pada (28/12/2023) menyatakan KLB polio untuk Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah dan Yogyakarta setelah ditemukannya kasus polio di tiga provinsi tersebut. Pada tahun tahun 2014 Indonesia dinyatakan bebas polio, namun penyakit itu tiba-tiba muncul lagi di Aceh pada bulan November tahun 2022.

“ Setahun kemudian pada Desember 2023 muncul kasus polio di Jateng, Jatim dan juga Yogyakarta yang antara lain berasal dari Sampang dan Pamekasan ” terang Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Ponorogo Anik Setyarini pada talkshow di Radio Duta Nusantara, Kamis (11/1).

Setelah dinyatakan KLB Polio maka dilakukan koordinasi semua lintas yang teritegrasi untuk segera melaksanakan SUB PIN Polio 2024. Pekan Imunisasi Nasional Polio akan dilaksanakan dalam dua putaran yaitu mulai tanggal 15 – 20 Januari 2024 dan tanggal 19 – 24 Februari 2024.

Anik Setyarini mengatakan penyakit polio ini mudah menyerang pada anak usia 0-15 tahun. Namun untuk imunisasi diberikan pada anak usia 0-7 tahun atau 8 tahun kurang satu hari, pada usia tersebut sedang berlangsung pembentukan imun tubuh.

“Dinas Kesehatan Ponorogo menargetkan sebanyak 80.206 anak untuk usia 0-7 tahun mendapatkan imunisasi tersebut, agar anak terlindungi dari penyakit polio.” Jelasnya.

Imunisasi akan dilaksanakan saat posyandu balita, di sekolahan PAUD, TK, SD, MI, bisa juga di pos imunisasi lainnya. Setiap anak akan mendapatkan dua tetes vaksin polio yang rasanya manis dan aman bagi anak itu sendiri.

Sementara itu dikesempatan yang sama Subkor Program Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat Lis Suwarni mengatakan polio termasuk jenis penyakit membahayakan yang bisa menyebabkan kelumpuhan dan cacat seumur hidup. Anak yang terserang penyakit polio antara lain ditandai dengan demam, seperti penyakit lain saat tubuh terinveksi oleh virus.

“Jika anak terserang polio maka tidak bisa lagi disembuhkan seperti semula. Karena itu agar tidak terserang polio harus dilakukan pencegahan dengan diberikan vaksin polio” Terangnya.

Penyakit polio bisa ditularkan lewat air dan makanan yang tercemar oleh tinja yang mengandung virus polio. Jika ada yang terpapar polio, sangat besar resikonya menularkan pada yang lain, meski mungkin tanpa gejala.

Lis menambahkan selain melalui pemberian vaksin polio, upaya pencegahan bisa dilakukan melalui pola hidup sehat. Yaitu cuci tangan dengan sabun di air mengalir, stop BAB sembarangan, jangan membuang popok bayi sembarangan, termasuk pemberian imunisasi polio lengkap pada balita sebelum umur satu tahun.

Sedangkan untuk anak yang sebelumnya telah mendapatkan imunisasi lengkap, maka mereka tetap harus diberikan imunisasi polio ini sebagai tambahan.

“Karena saat ini ada kasus polio lagi, maka harus diberikan imuniasi tambahan meski imunisasi dasar lengkap sudah diberikan. Dan jika menjumpai anak mengalami lumpuh layu pada kaki dan tangan, maka segera laporkan ke petugas kesehatan” tukasnya. (de)

Share :

Baca Juga

Highlight News

Empat sumur dalam akan dibangun di 4 desa langganan kekeringan Ponorogo

Hukum dan Politik

Si Udin Jadi Buruan Media Gara- Gara Jadi Dewan PPP

Highlight News

Paska Dilantik, Ketua DPRD Ponorogo Ajak Para Anggota Dewan Tak Khianati Rakyat

Highlight News

Lagi-lagi head to head, Ipong mengaku deg-degan, merinding namun bahagia

Highlight News

KPU Ponorogo gandeng RSPAL dr.Ramelan untuk tes kesehtan paslon

Highlight News

Ali Mufthi Jabat Plt Ketua DPD Golkar Ponorogo

Highlight News

Bersama Koalisi Kemenangan Rakyat Sugiri Sancoko-Lisdyarita Mendaftar di KPU Ponorogo

Highlight News

Tak kapok, Pria ini tiga kali ketangkap mencuri uang kotak amal