Dutanusantarafm-Darurat musim kemarau Jawa Timur berakhir tanggal 20 Desember 2023. Jelang berakhirnya siaga darurat itu, sudah tidak ada lagi desa yang mengajukan droping air bersih.
Kalak BPBD Ponorogo Masun mengatakan droping yang terakhir dilakukan pada Jum’at kemaren ke Desa Duri Kecamatan Slahung. Setelah itu BPBD Ponorogo sampai Selasa (19/12) belum lagi menerima permintaan droping air bersih dari desa yang mengalami kekeringan.
“Biasanya kalau ada yang minta droping mereka telp kami. Namun hari ini tidak ada yang telp lagi” jelasnya.
Ia menyebut saat puncak musim kemarau BPBD Ponorogo melakukan droping di 16 lokasi. Setelah mulai masuk musim hujan, sasaran droping menurun menjadi di 7 lokasi.
Menurunnya permintaan droping air bersih karena sumber air yang sebelumnya mengalami kekeringan dengan turunnya hujan, mulai terisi kembali. Sehingga kebutuhan warga akan air bersih mulai bisa terpenuhi lagi dari sumber yang ada.
” Setelah kita telp, warga tidak membutuhkan lagi bantuan droping air bersih.” imbuh Masun.
Pihaknya berharap dengan berakhirnya masa darurat kemarau pada Rabu (20/12), betul-betul sudah tidak ada desa di Ponorogo yang kekeringan sehingga harus meminta bantuan droping air bersih. Jika itu betul-betul terjadi maka Desa Duri Slahung adalah desa pertama sekaligus terakhir yang mendapatkan droping air bersih tahun 2023 ini. (de)