Home / Highlight News / Hukum dan Politik / Kabar Kota Kita

Senin, 15 Mei 2023 - 14:36 WIB

Korban Tanah Retak Bekiring Minta Direlokasi Ke Lahan Perhutani

Para pengungsi  menceritakan meski tidak hujan tanah terus bergerak retakannya bertamab 5cm

Para pengungsi menceritakan meski tidak hujan tanah terus bergerak retakannya bertamab 5cm

DUTANUSANTARAFM.COM : Sebanyak 14 KK Warga Dusun Nguncup Desa Bekiring Kecamatan Pulung menginginkan direlokasi dari pemukiman yang saat ditempatinya paska mengalami bencana tanah retak yang ke 2 kalinya. Karena setiap hujan turun ke 14 KK tersebut harus mengungsi kemudian akan kembali kerumahnya lagi setelah hujan reda. Kondisi tanah yang labil sejak beberapa  tahun lalu dan terus bertambah tingkat keretakan bahkan membuat rumah yang mereka tempat juga mengalami kerusakan. Kerusakan yang terjadi pada rumah mereka juga menghawatirkan karena sewaktu-waktu bisa roboh dan mengancam jiwa mereka .

Santoso Kades Bekiring kepada dutanusantarfm.com menyampiakan bahwa bencana tanah reak gelombah ke dua ini terjadi sekitar 2 bulan lalu. Awalnya warga mengungsi kerumah penduduk lain ketika hujan turun , Namun sejak beberap hari lalu  BPBD Ponorogo membuatkan tenda pengungsian darurat  untuk pengungsian sementara kepada 14 KK tersebut ketika hujan turun.

“Warga sebenarnya menginginkan untuk dilakukan relokasi  dan mereka menginginkan ke lahan perhutani. Kita akan segera merapat ke Pemkab Ponorogo untuk mengusulkan hal tersebut, “terang Santoso.

Sair, salah satu pengungsi mengungkapkan selam ini dirinnya dan keluargannya sudah mengungsi 3 kali sampai akhirnya pekan kemarin di buatkan tenda darurat oleh BPBD Ponorogo.  Di wilayah tanah retak  Dusun Nguncup Desa Bekiring terbagi 4 titik oleh BPBD  Ponorogo . Yaitu, titik A, B, C dan D yang di gunakan  untuk pemetaan tingkat kerawanan mereka .

“Dua hari kemarin  tidak hujan namun  tanah kita rasakan terus bergerak.  Di titik D keretakan  atau amblesnya tanah  bertambah lebar  5 cm. Sedangkan di titik C yang kita  lihat ini  pergerakan  terus terjadi dapat dideteksi dengan aliran air yang tidak menentu. Berarti terjadi kerusakan pipa paralon akibat pergeseran tanah, ” terang Sair kepada dutanusuantarafm.com, Senin ( 15/05/2023) . (wid)

Share :

Baca Juga

Highlight News

Dugaan Penyalahgunaan dana BOS SMK PGRI 2, Kejari Ponorogo Sita 7 bus

Highlight News

Longsor melanda 4 kecamatan di Ponorogo

Highlight News

Apel Kewaspadaan dan Kesiapsiagaan Bencana Hidrometeorologi 2024: Kabupaten Ponorogo Perkuat Mitigasi dan Kolaborasi

Highlight News

Belasan hektar tanaman tembakau di Balong terendam air

Highlight News

Pohon tumbang menutup jalan di Bulu Kidul Balong, teras toko warga rusak

Highlight News

KPU Ponorogo Simulasikan Pilkada Serentak 2024. Bahan evaluasi sebelum hari H

Highlight News

Rubah Mindset, Bidluh Ponorogo Kampaye Pertanian Ala Religi

Highlight News

Kepala BPS Ponorogo Evy Trisusanti: “Wujudkan Satu Data Ponorogo Tidak Mudah”