DUTANUSANTARAFM.COM : Sebanyak 14 KK Warga Dusun Nguncup Desa Bekiring Kecamatan Pulung menginginkan direlokasi dari pemukiman yang saat ditempatinya paska mengalami bencana tanah retak yang ke 2 kalinya. Karena setiap hujan turun ke 14 KK tersebut harus mengungsi kemudian akan kembali kerumahnya lagi setelah hujan reda. Kondisi tanah yang labil sejak beberapa tahun lalu dan terus bertambah tingkat keretakan bahkan membuat rumah yang mereka tempat juga mengalami kerusakan. Kerusakan yang terjadi pada rumah mereka juga menghawatirkan karena sewaktu-waktu bisa roboh dan mengancam jiwa mereka .
Santoso Kades Bekiring kepada dutanusantarfm.com menyampiakan bahwa bencana tanah reak gelombah ke dua ini terjadi sekitar 2 bulan lalu. Awalnya warga mengungsi kerumah penduduk lain ketika hujan turun , Namun sejak beberap hari lalu BPBD Ponorogo membuatkan tenda pengungsian darurat untuk pengungsian sementara kepada 14 KK tersebut ketika hujan turun.
“Warga sebenarnya menginginkan untuk dilakukan relokasi dan mereka menginginkan ke lahan perhutani. Kita akan segera merapat ke Pemkab Ponorogo untuk mengusulkan hal tersebut, “terang Santoso.
Sair, salah satu pengungsi mengungkapkan selam ini dirinnya dan keluargannya sudah mengungsi 3 kali sampai akhirnya pekan kemarin di buatkan tenda darurat oleh BPBD Ponorogo. Di wilayah tanah retak Dusun Nguncup Desa Bekiring terbagi 4 titik oleh BPBD Ponorogo . Yaitu, titik A, B, C dan D yang di gunakan untuk pemetaan tingkat kerawanan mereka .
“Dua hari kemarin tidak hujan namun tanah kita rasakan terus bergerak. Di titik D keretakan atau amblesnya tanah bertambah lebar 5 cm. Sedangkan di titik C yang kita lihat ini pergerakan terus terjadi dapat dideteksi dengan aliran air yang tidak menentu. Berarti terjadi kerusakan pipa paralon akibat pergeseran tanah, ” terang Sair kepada dutanusuantarafm.com, Senin ( 15/05/2023) . (wid)