DUTANUSANTARAFM.COM : Dinas Lingkungan Hidup *DLH) Kabupaten Ponorogo tahun 2023 ini mendorong 7 Desa/ Kampung untuk terlibat dalam program Kementrian Lingkunagna Hidup dan Kehutanan (KLHK) yaitu Program Kampung Iklim (Proklim). Diluncurkan sejak tahun 2016 baru 7 kampung di Ponorogo yang masuk Proklim . Ditambah pada tahun 2023 ini ada 7 kampung yang diajukan ke KLHK maka total baru 14 Kampung yang ikut Proklim. Padahal target dari Kementrian LHK pada tahun 2024 adalah tercipta 20.000 kampung Iklim . Sedangkan untuk Kabupaten Ponorogo targetnya adalah 89 kampung iklim .
Gulang Winarno Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Ponorogo saat membuka sosilisasi program kampung iklim (Proklim ) Kabupaten Ponorogo 2023 bertempat di Aula DLH, Selasa ( 07/03/2023) menyampaikan pihaknya saat ini kerja keras mendorong desa untuk mau ikut Proklim. Karena Kabupaten Ponorogo sangat tertinggal dalam proklim ini. Target 89 kampung Proklim baru tahun 2023 baru terealisasi 14 desa yang masuk tahun 2023.
“Padahal target 89 terbentuk kampung Proklim di Ponorogo harus tercapai tahun 2023 . Kita harus kerja keras ini untuk mendorong banyak desa mau ikut . Kita bahkan mengawal secara intens mereka terutama dalam pengisian data lewat aplikasi, “terang Gulang Winarno.
Lebih lanjut Gulang Winarno , sebenarnya sudah banyak desa yang secara faktual lapangan memenuhi untuk masuk Proklim. Namun rata –rata mereka tidak siap pada dokumen foto dan tenaga IT nya . Sehingga DLH terus melkaukan pendampingan perkelompok perdesa .
Di informasikan , Kementrian KLHK menggandeng langsung pemerintah daerah sebagai eksekutor dan masyarakat umum sebagai partisipan aktif Proklim. Hal ini dilakukan karena secara global, data dari NASA menunjukkan bahwa suhu rata-rata bumi saat ini mengalami peningkatan sebesar 1 derajat celcius akibat pemanasan global yang telah terjadi sejak 40 tahun terakhir. Suhu tersebut memicu puncak pemanasan ekstream di tahun 2016 dan 2020 yang menjadi tahun terpanas dalam catatan.
Indikator kegiatan proklim adalah adanya upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim yang dilakukan oleh masyarakat dan sudah dilaksanakan. Diantaranya; pengendalian bencana kekeringan, upaya mengantisipasi banjir dan longsor, pembuatan bangunan peresapan air, perlindungan mata air , penghematan penggunaan air, , penghijauan , peningkatan ketahanan pangan, praktik pertanian terpadu , teknologi pemuliaan tanaman, pengelolaan dan pemanfaatan sampah , penerapan energi baru terbarukan, penerapan teknologi tepat guna serta penguatan kelembagaann (wid) .