“Saat ini terjadi krisis keteladanan pemimpin dari level nasional sampai tingkat local . Sehingga mahasiswa harus hadir untuk rakyat. Mahasiswa harus lebih peka terhadap persoalan rakyat yang ada disekitarnya ,”kata Johan Budi Sapto Pribowo mantan Jubir KPK.
DUTANUSANTARAFM.COM :Hal tersebut disampaikanya saat menjadi pembicara dalam acara Ngaji Kebangsaan di Sekolah Tinggi Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Ponorogo, Selasa ( 28/02/2023). Menurut Johan Budi , kepekaan terhadap persolan rakyat disekitar adalah bentuk dari mahasiswa antikorupsi. Selanjutnya membantu menyuarakan persoalan kerakyatan itu kepada bupati dan DPRD. Karena untuk membagun diri menjadi seorang mahasiswa yang anti korupsi harus dimulai dari sikap dan perilaku dalam hal-hal kecil . Perilaku koruptif yang perlu dihindari oleh mahasiswa antara lain menyontek, bolos kuliah , copas, titip absen, beri hadiah dosen, mark up UP LPJ dan palsukan data beasiswa.
Johan Budi Sapto Pribowo dihadapan 500 mahasiswa , civitas akademika dan Ahmad Nur Ismail, Ketua STKIP Ponorogo menyampaikan berlaku korup atau tidak itu adalah pilihan . Persoalannya kalau mahasiswa sudah masuk kedunia nyata akan menjadi pilihan yang sulit . Menjadi orang yang benar dan tidak korupsi serta menjadi lawan korupsi akan menjadi jalan sunyi mereka ditengah masyarakat yang perilaku koruptifnya sudah membudaya. Itulah yang disampaikan Johan Budi Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan saat menjadi pembicara dalam acara “ Ngaji Kebangsaan” di Sekolah Tinggi Kependidikan Ilmu Pendidikan (STKIP) Ponorogo, Selasa ( 28/02/2023). Selanjutnya membantu menyuarakan kepada bupati dan DPRD.
Dihadapan 500 mahasiwa , seluruh civitas akademika dan Ketua STKIP Ponorogo Ahmad Nur Ismail, anggota Komisi III DPR Ri Johan Budi mengjelaskan bahwa sebagai mahasiswa yang masih murni harus turun ke bawah melihat secara langsung situasi dan kondisi masyarakat demi melatih kepekaan sosial . Selain itu mahasiswa juga harus sering membaca buku- buku outobiografi untuk meneladani kesederhanaan para pemimpin seperti Bung Hatta.
“Bagaimana seorang Bung Hatta yang pada saat itu wakil presiden untuk membeli sepatu idamannya harus menabung dahulu. Orang kaya itu tidak salah tapi yang perlu direview saat ini dihubungkan dengan puisi Taufik Ismail adalah kesederhanaan , kejujuran , keteladanan sulit di cari hari ini. Sulit menemukan teladan pada pemimpin kita. “terangnya.
Daru Cahyono salah satu mahasiswa STKIP yang ikut dalam kegiatan Ngaji Kebangsaan mengaku senang dengan materi yang di berikan oleh Johan Budi. Sebagai seorang mahasiswa dikatakannya harus peka terhadap hal –hal kecil di sekitar kita . Namun kalau mau membuat ide harus ide –ide yang besar sekalian. Menyoal terkait bahasan mahasiswa anti korupsi , Daru mengaku sebagai seorang bendahara kelas harus mengendalikan diri dari unsur keserakahan dan gaya hidup hedon.
“Keserakahan dan gaya hidup hedon inilah yang memicu tidakan koruptif yang terjadi disemua lini bahkan ditempat tempat mulia yang seharusnya melawan korupsi, “ungkap Daru usai mengikuti Ngaji Kebangsaan,. (wid)