DUTANUSANTARAFM.COM : Cuaca ekstrim yang terjadi selama kurun waktu 2022-2023 menyebabkan sejumlah infraktruktur jembatan , Talud dan Cekdam di 3 Desa di Kecamatan Bungkal mengalami kerusakan. Kerusakan terjadi akibat bencana alam itu berada di satu jalur sungai yang melintanga dari Desa Nambak- Desa Ketonggo kemudian Desa Kunti Kecamatan Bungkal. Berdasarkan pantauan Dutanusantarafm.com dilapangan pada Selasa (02/05/2023)terdapat 4 jembatan rusak, bebberap ruas talud di bebebrap titik dan juga poskamling. Pertama, Jembatan Depok di Desa Nambak yang menghubungkan ke Desa Koripan , Bekare , Kalisat dan Ngaryun mengalmai kerusakan akibat bencana sehingga menyebabkan jembatan ditutup untuk R4 dan hanya bisa dilewati R2 dan pejalan kaki saja. Padahal , Jembatan Depok ini baru di perbaiki oleh Dinas PUPKP Ponorogo tahun 2022 namun rusak lagi setelah diterjang arus sungai yang besar.
Kemudian disebelah utara Desa Nambak masuk Desa Ketonggo terjadi kerusakan talud dan poskamling . Kerusakan terbanyak akibat bencana alam dampak dari cuaca ekstrim curah hujan yang tinggi terjadi di Desa Kunti Kecamatan Bungkal . Ada 3 jembatan yang mengalami kerusakan 2 diantarannya ludes diterjang arus air sungai dan 1 mengalami ngrokos pada pondasinya. Jembatan yang berada di Dusun Tlogo RT 02/02 Desa Kunti sempat dilakukan rehab pelebaran bagian atas menggunakan Dana Bantuan Khusus Desa sebesar Rp. 100 juta , Namun baru selesai direhap pada akhir tahun 2022 pada 11 Februari 2023 mengalami kerusakan akibat bencana alam . Arus sungai yang deras menghatam pondasi lama sehingga mengakibatkan tergerus. BPD, pemdes, tokoh masyarakat dan RT sudah mengadakan musyawarah bersama untuk membangun kembali jembatan itu secara gotong royong.
Susiana , Sekekrtaris BPD desa Kunti kecamtan Bungkal kepada dutanusantarafm.com menyampaikan bahwa dari 3 jembatan yang ada sekarang ini hanya tersisa satu jembatan akibat bencana alam arus sungai yang deras pada 11 Februari 202 lalu. Pihaknya (BPD) bersama pemerintah desa, tokoh masyarakat hingga ketua RT paska bencana melakukan musyawarah bersama untuk membangun kembali jembatan tersebut secara gotong royong. Susiana juga menyampaikan pemerintah desa sudah melaporkan kejadian bencana lam tersebut ke Bupati Sugiri Sancoko melalui surat dengan nomer 141/17/403/36.11/2023, perihal laporan kejadian bencana alam tertanggal 11 februari 2023 .
“Jembatan dilingkungan Wates ini memang mendapatkan bantuan rehap pelebaran dan sudah dilaksanakan oleh pemerintah desa. Sesuai rencana, pelebaran itu di bagian atas dari lebar jembatan sebelumnya yaitu 2,5 meter dilebarkan menjadi 3 meter. Di pasang plat-plat untuk memperlebar dan memperkuat bagian atas. Kenyataannya bagian atas utuh tidak masalah namun bagian bawah yang merupakan pondasi lama yang tidak masuk dalam rencana perbaikan mengalami kerusakan karena hantaman arus air yang besar. Tapi kalau cuaca sudah masuk kemarau kita perbaiki lagi dengan dana gotong royong masyarakat sudah sepakat tak ada masalah , “terang Susiana.
Hal senada juga disampaikan Mesiran (65th) warga Dusun Buk Sidomulyo Desa Ketonggo. Disampaikannya bersamaan dengan rusaknya jembatan di Desa Kunti di tempatnya juga ada talud dan pos kampling yang berada di bantaran sungai roboh diterjang arus sungai yang deras.
“Padahal poskamling itu baru dibangun, sekarang roboh ambles ke sungai kena hantaman arus air sungai yang besar itu , ‘terangnya (wid)