DUTANUSNATARFM.COM: Kebijakan pemerintah pusat hingga daerah dalam rangka percepatan penanggulangan dan pencegahan penyebaran covid-19 dipastikan akan berdampak pada semua sektor. Baik sektor pendidikan, sektor ekonomi, sosial , agama dan juga budaya. Namun diharapkan peristiwa yang juga dialami oleh 189 negara lain di dunia ini mampu menguatkan sendi sendi bernegara di Indonesia. Kesadaran bahwa pagebluk covid- 19 adalah masalah bersama, dimana untuk penanggulangan dan pencegahan penyebarannya adalah tugas bersama masyarakat dan pemerintah harus bahu membahu dan tidak boleh saling menyalahkan.
Pemerintah pusat meminta kepada pemerintah daerah agar anggaran perjalanan dinas, pertemuan-pertemuan yang tidak perlu dan belanja-belanja lain yang tidak langsung dirasakan oleh masyarakat harus dipangkas. Presiden Jokowi meminta pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk mengalokasikan ulang anggarannya untuk mempercepat pengentasan dampak corona, baik dari sisi kesehatan dan ekonomi.
Langkah tersebut sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2020 tentang Tentang Refocussing Kegiatan, Realokasi Anggaran serta Pengadaan Barang dan Jasa dalam rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019. Ketiga, Jokowi meminta pemerintah pusat serta pemerintah daerah menjamin ketersediaan bahan pokok, diikuti dengan memastikan terjaganya daya beli masyarakat, terutama masyarakat lapisan bawah.
Menidaklanjuti intruksi presiden tersebut Pemerintah Ponorogo mengalokasikan dana sebesar 10,5 milliar untuk membantau proses percepatan penanggulangan dan pencegahan penyebaran covid-19. Dana tersebut berasal dari dana tak terduga dan dari pemangkasan dana perjalanan dinas yang kurang menyentuh kebutuhan masyarakat secara langsung.
“Kita akan membantu perekonomian dari sektor UMKM yang terdampak Korona. Saat ini ada 14 pemijat tunanetra yang kita pikirkan untuk dibantu . Karena Kasus Korona merebak para tuna netra ini sepi pemijat,”ungkap Bupati Ponorogo Ipong Muklissoni Jumat (27/03/2020)
Sementara itu sektor lain yang sedang di pikirkan untuk dibantu adalah para petani durian di kecamatan Ngebel. Sekarang ini sedang proses inventarisasi dan peneletian seberapa besar dampak penutupan tempat wisata Ngebel. Kemudian akan dilakukan intervensi secara minimal dari dana 10,5 milliar tersebut.