Home / Highlight News / Kabar Kota Kita

Senin, 11 Mei 2020 - 08:26 WIB

Kemanusiaan Jadi Alasan 6 Pemuda Rela Dedikasikan Diri Jadi Pengubur Pasien Covid

Demi Kemanusiaan , enam pemuda pemberani Ponorogo dedikasikan hidupnya untuk membantu menguburkan jenasah covid-19

Dutanusantarafm.com:   6 Pemuda   yang  tergabung dalam  Muhammadiyah Covid-19 Comand Center (MCCC) Kabupaten Ponorogo rela dedikasikan hidupnya  menjadi pengubur jenazah pasien  covid-19 yang meninggal. Ke -6 pemuda pemberani itu diantarannya Harun, Ahmad  , Didik, Joko, Alfan, Ardi dan Marga yang  sejak awal April terlibat dan mengikuti pelatihan pemulasaraan jenazah covid-19. Demi kemanusiaan, ke enam pemuda mendedikasikan hidupnya pada pekerjaan  yang cukup berbahaya dan banyak di takuti  semua orang saat ini . 

Harun, Ketua 2 MCCC Ponorogo mengatakan  motivasi mereka  mengajukan dirinnya untuk menjadi relawan  dalam pemakaman pasien covid-19 yang meninggal di Ponorogo karena  kemanusiaan. Karena siapapun yang meninggal itu adalah manusia maka harus dimakamkan  layaknya  pemakaman yang biasa dilakukan. Jangan sampai karena pasien yang meninggalterpapar covid -19 kemudian terlantar dan ditelantarkan  hanya gara gara semua ketakutan dan kekhawatiran akan tertular yang berlebihan .

Namun Harun   menceritakan  para relawan penguburan jenazah tetap harus mengikuti  protap Corona . Relawan MCCC sampai saat ini sudah menguburkan dua orang  ODP dan PDP Korona yang meninggal beberapa waktu lalu.  Pertama, pelayanan penguburan pasien ODP dari RSUM Ponorogo pada tanggal 20 April 2020 yang di makamkan di Desa Pangkal, Kecamatan Sawoo. Kedua, pelayanan penguburan Pasien PDP dari RSUA Ponorgo tanggal 10 Mei 2020, yang di makamkan di Desa Blembem, Kecamatan Jambon.Sebelum bertugas para relawan ini sudah mendapatkan pelatihan seputar pemulasaran jenazah covid-19.

“Secara umum gambaran tugas kawan-kawan di layanan penguburan jenazah PDP maupun Positif itu ada tiga. Yakni, memasukkan peti jenazah dari RS ke ambulan, mengantar sampai pemakaman dan menguburkan Jenazah. Sementara untuk  Standar Operational Procedur (SOP) yang wajib dilakukan relawan baik sebelum sampai pulang usai menguburkan  harus memakai APD lengkap. Diantarannya  memakai baju hazmat, face sheil  berkacamata, sepatu boat dan sarung tangan serta memakai masker.

“Bahkan  sebelum dinaikkan di ambulan, peti  dan juga ambulan disemprot dengan disinfektan.  Begitu pula usai prosesi pemakaman  relawan pulang menuju RS untuk Sterilisasi dan melepas APD yang digunakan, “jelas Harun Kepada Dutanusatarafm.com  pada Senin (11/05.2020)

Share :

Baca Juga

Highlight News

Kandang di Sampung ludes terbakar, 5 ribu ekor ayam ikut terpanggang

Highlight News

Puncak arus mudik Natal di Terminal Selo Aji, jumlah penumpang bus capai 2500an orang

Highlight News

Hilang Misterius , Pohon Yang Ditanam Menteri LH di Kawasan Bendo

Highlight News

Penyebab Banjir Ponorogo , Hilangnya Hutan di Kawasan Hulu

Highlight News

Menteri Lingkungan Hidup Minta Komitmen Pemkab Ponorogo Pulihkan Hutan

Highlight News

Soal sampah menyumbat jembatan di Siman, Dandim Ponorogo siap kerahkan personil

Highlight News

Jembatan rusak, Petani Desa Beton Siman butuh perjuangan menuju ke sawah

Highlight News

Pedagang tahu Pasar Stasiun Ponorogo, mendadak meninggal dunia