Home / Highlight News / Hukum dan Politik / Kabar Kota Kita

Kamis, 24 Desember 2020 - 05:41 WIB

Cegah Covid-19, Siswi SMPN Ponorogo Temukan Electic Face Sheild

 Salsabila Dinis Oktavista, siswa Kelas 8 H SMPN 1 Jetis Ponorogo  penemu face shiel elektrik

Salsabila Dinis Oktavista, siswa Kelas 8 H SMPN 1 Jetis Ponorogo penemu face shiel elektrik

DUTANUSAATARAFM.COM :  Salsabila Dinis Oktavista, siswa Kelas 8 H SMPN 1 Jetis Ponorogo berhasil menemukan sebuah alat dalam rangka untuk membantu mencegah penyebaran virus korona.  Pelajar SMPN 1 Jetis  berusaha  membuat inovasi baru  karena terpanggil  untuk  membantu   mencegah penularan Covid-19 di Ponorogo yang saat ini terus meningkat  jumlah . Masyarakat Ponorogo yang terpapapr virus Korona meningkat  terus bahkan sekarang sudah tembus ke angka 1090 orang.  Terakhir ini pemerinta kabupaten membuat shelter tambahan mengingat  rumah sakit dan shelter yang ada tidak menucukupi untuk menampung.

Salsabila Dinis Oktavista  sebelumnya dikenal sebagai siwa yang cukup kreatif dan inofatif.  Didukung oleh guru pendamping dan juga pihka sekolah  kini berhasil kembali menemukan alat yang dinamainya  Smart  Electic Face Sheild

“ Penelitian dan inovasi seperti ini adalah kegiatan yang paling saya suka.  Saya suka ngotak atik eletronik  dan kebetulan didukung oleh orang tua dan guru pembimbing saya, “terang Salsabila.

Dia menceritakan bagaimana perjalanan  dalam melakukan penelitian ini.  Tidak mudah tapi menyenangkan . Beberap komponen harus di beli dari Surabaya karena di Ponorogo tidak tersedia. Sebelumnya , siswa ini di dampingi oleh gurunya Dwi Jadmiko berhasil membikin bilik detektor suhu otomatis.

“Begitu berhasil menemukan  detektor suhu otomatis itu , kok  saya seperti terpacu untuk membuat dan menemukan alat alat yang lain  dan akhirnya kita berhasil menemukan face shiel elektrik ini,”jelasnya.    

Dwi Jatmiko kepada dutansuantarafm.com  mengatakan, smart electric face sheild ini berfungsi sebagai alat yang dipakai anak di kelas sehingga guru bisa memantau suhu tubuh dan kesehatan anak didiknya.

Secara real time, alat tersebut bisa mengukur suhu siswa . Ketika suhunya abnormal maka otomatis akan memberikan informasi berupa sms kepada orang tua siswa. Informasi yang dimaksud adalah anak didiknya tidak sehat dan harus dijemput oleh pihka keluarga .

“’Ide awal dibikinnya alat ini karena adanya pandemi covid-19 ini.  Kita para guru  juga berusaha untuk membuat terobosan agar belajar secara tatap muka bisa tetap dilakukan dalam stuasi amna dan nyaman. Suhu tubuh  siswa dan guru dalam ruangan kelas bisa terpantau  terus ,” sebutnya.

Adapun cara kerjanya, alat dilengkapi dua sensor. Pertama, sensor pengukur jarak yang mengatur jarak agar hasil pembacaan bagus.

Kedua, sensor suhu non kontak yang berfungsi mengirimkan data yang diolah di mikrokontroler dan ditampilkan pembacaannya di LCD.

Setelah itu, apabila pembacaan abnormal sim 800 akan bekerja dengan mengirimkan sms ke handphone orang tua yang sudah diregister sebelumnya.  Miko menyebut, smart electrik face sheild ini tidak akan memberatkan jika dipakai siswa. Karena dibuat dari bahan yang komponen SMD kecil.

“Kami sudah antisipasi dalam mendesainnya dengan membuat sekecil mungkin, ringan  dan nyaman jika di pakai oleh para siswa. Semua jenis face sheild bisa digunakan,tinggal menambahkan alat elektrik  ini. Biayanya pun murah tidak sampai Rp 450 Ribu sudah jadi,” sebutnya

Kepala Sekolah SMPN I Jetis Asih Setyowati mengaku mengapresiasi  inovasi  yang diciptakan oleg siswanya ini. Sebagai kepala sekolah pihakanya sangat mendukung. Sehingga mendorong guru untuk menjadi pendamping siswa saat melakukan proses penelitian. Dengan begitu siswa akan  merasa mendapat dukungan dan dorongan sehingga akan bersemangat .

“Kolaborasi siswa dan guru ini  karena  dilakukan dengan penuh semangat , menyenangkan  membuat kendala yang ada menjadi  tidak berarti .  Mereka sempat kesulitan mengatur pembacaan. Namun berkat uji coba berkali-kali alhamdulillah akurat,” terang Asih Setyowati.

Dan hasilnya temuan alat inipun mampu membawa SMPN 1 Jetis menjuarai lomba essay tingkat kabupaten yang digelar dalam HUT SMAN 1 Badegan. Bahkan, temuan alat ini diajukan untuk mengikuti ajang ISPO. Sekarang sudah di kembangkan juga bisa mengukur jarak atau mengatur physical distancing.  Harapannya  para siswa  melakukan terus research inovasi karena SMPN 1 Jetis adalah sekolah berbasis research. (wid)

Share :

Baca Juga

Highlight News

Kandang di Sampung ludes terbakar, 5 ribu ekor ayam ikut terpanggang

Highlight News

Puncak arus mudik Natal di Terminal Selo Aji, jumlah penumpang bus capai 2500an orang

Highlight News

Hilang Misterius , Pohon Yang Ditanam Menteri LH di Kawasan Bendo

Highlight News

Penyebab Banjir Ponorogo , Hilangnya Hutan di Kawasan Hulu

Highlight News

Menteri Lingkungan Hidup Minta Komitmen Pemkab Ponorogo Pulihkan Hutan

Highlight News

Soal sampah menyumbat jembatan di Siman, Dandim Ponorogo siap kerahkan personil

Highlight News

Jembatan rusak, Petani Desa Beton Siman butuh perjuangan menuju ke sawah

Highlight News

Pedagang tahu Pasar Stasiun Ponorogo, mendadak meninggal dunia