Home / Highlight News / Hukum dan Politik / Kabar Kota Kita

Senin, 14 November 2022 - 16:37 WIB

Akses Jalan Putus Tak Disentuh Pemerintah, Warga Ngrogung Urunan Buat Jalan Darurat

Warga Desa Ngrogung Kecamatan Ngebel urunan bangun jalan darurat, Senin ( 14/11/2022)

Warga Desa Ngrogung Kecamatan Ngebel urunan bangun jalan darurat, Senin ( 14/11/2022)

DUTANUSANTARAFM.COM : Ratusan warga Desa Ngrogung Kecamatan Ngebel   dalam 2 hari ini melakukan kerja bakti pembuatan jalan darurat yang menghubungkan Desa Ngrogung- ke Desa Sahang Kecamatan Ngebel di titik Dusun Kayumas, Senin ( 14/11/2022) . Kerjabakti terpaksa dilakukan karena hampir satu bulan jalan putus karean   bencana alam tanah longsor  belum disentuh pemerintah kabupaten sama sekali . Padahal putusnya jalan sepanjang 200 meter itu mengakibatkan akses ekonomi dan Pendidikan seperti lumpuh.  Ekonomi  warga di  4  Desa yang sangat terdampak  yaitu  Desa  Ngrogung,  Desa Sahang, Desa Ngebel Dan Desa Sempu sangat tergantung di Pasar Balibatur . Akhirnya mereka urunan membuat jalan darurat yang menghabiskan dana puluhan juta .

“Kita kena bencana alam tidak ada perhatian sama sekali. Kita harus bangkit sendiri dan harus menolong diri sendiri . Kalau kita tidka cepat membuat jalan darurat  ibaratnya kita bisi  kelaparan gak makan. Karena ekonomi warga 4 desa tergantung pada wisata Ngebel dan Pasar Balibatur . Selama hamper sebulan kita harus jalan memutar sepanang 10 KM, “terang  Imam Salah Satu tokoh masyarakat setempat yang ikut kerjabakti, Senin (14/11/2022)

Iman menjelaskan pada hari pertama kerjabakti Minggu ( 13/1/2022) melibatkan 400 orang warga  dalam meratakan jalan  yang tertimbun material longsoran, memotong pepohonan ,  membuat balok -balok kayu dan bambu serta membuat papan  dari kayu dan bambu untuk jalan darurat.  Dilanjutkan  pada  Senin(14/11/2022) kerjabakti  melibatkan  100 orang warga memasang balok kayu dan bambu di jalan putus sepanjang 200 meter tersebut. Kemudian diatas balok bambu dan kayu di pasang sesek bambu  sebagai lantai jalan . Dipasangnya balok kayu dan bambu karena tanah masih labil dan lembek sehingga perlu adanya penyangga sesek bambu.

Hal senada juga di ungkapkan Mujihadi  salah seorang tokoh pemuda setempat. Menurut Mujihadi bebebrap hari setelah bencana terjadi sebenarnya Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko  dating untuk melihat lokasi bencana, Setelah itu juga BPBD dan Dinas Pekerjaan Umum. Namun , hingga saat ini tidak ada langkah apapun yang dilakukan oleh pemerintah .

“Mereka datang dan foto.  Kita tidak tahu  apa  yang dilakukan  , mungkin masalahnya ya seperti biasa birokrasinya, “ungkap Mujihadi. (wid)

Share :

Baca Juga

Highlight News

Partisipasi pemilih Pilkada Ponorogo 2024 capai 75 persen, sedikit di atas Pilgub Jatim

Highlight News

Diduga tertimpa batu, warga Ngebel ditemukan meninggal di hutan Semampir

Highlight News

Rekapitulasi di 21 kecamatan rampung, KPU Ponorogo jadwalkan rekapitulasi kabupaten 3 Desember 2024

Highlight News

Seorang ayah di Ponorogo jadi korban pembunuhan diduga oleh anaknya sendiri

Highlight News

Kandang tumpukan kayu di Desa Gandu Mlarak ludes terbakar

Highlight News

Kejari Ponorogo Musnahkan BB 56 Perkara Pidana. Dominasi Narkotika dan Psikotropika

Highlight News

KPU Ponorogo Musnahkan Logistik Pilkada 2024 Rusak dan Tidak Digunakan

Highlight News

Effort Kepala Desa Temon di Bidang Lingkungan Hidup Patut di Apresiasi