DUTANUSANTARAFM.COM : Ratusan warga Desa Ngrogung Kecamatan Ngebel dalam 2 hari ini melakukan kerja bakti pembuatan jalan darurat yang menghubungkan Desa Ngrogung- ke Desa Sahang Kecamatan Ngebel di titik Dusun Kayumas, Senin ( 14/11/2022) . Kerjabakti terpaksa dilakukan karena hampir satu bulan jalan putus karean bencana alam tanah longsor belum disentuh pemerintah kabupaten sama sekali . Padahal putusnya jalan sepanjang 200 meter itu mengakibatkan akses ekonomi dan Pendidikan seperti lumpuh. Ekonomi warga di 4 Desa yang sangat terdampak yaitu Desa Ngrogung, Desa Sahang, Desa Ngebel Dan Desa Sempu sangat tergantung di Pasar Balibatur . Akhirnya mereka urunan membuat jalan darurat yang menghabiskan dana puluhan juta .
“Kita kena bencana alam tidak ada perhatian sama sekali. Kita harus bangkit sendiri dan harus menolong diri sendiri . Kalau kita tidka cepat membuat jalan darurat ibaratnya kita bisi kelaparan gak makan. Karena ekonomi warga 4 desa tergantung pada wisata Ngebel dan Pasar Balibatur . Selama hamper sebulan kita harus jalan memutar sepanang 10 KM, “terang Imam Salah Satu tokoh masyarakat setempat yang ikut kerjabakti, Senin (14/11/2022)
Iman menjelaskan pada hari pertama kerjabakti Minggu ( 13/1/2022) melibatkan 400 orang warga dalam meratakan jalan yang tertimbun material longsoran, memotong pepohonan , membuat balok -balok kayu dan bambu serta membuat papan dari kayu dan bambu untuk jalan darurat. Dilanjutkan pada Senin(14/11/2022) kerjabakti melibatkan 100 orang warga memasang balok kayu dan bambu di jalan putus sepanjang 200 meter tersebut. Kemudian diatas balok bambu dan kayu di pasang sesek bambu sebagai lantai jalan . Dipasangnya balok kayu dan bambu karena tanah masih labil dan lembek sehingga perlu adanya penyangga sesek bambu.
Hal senada juga di ungkapkan Mujihadi salah seorang tokoh pemuda setempat. Menurut Mujihadi bebebrap hari setelah bencana terjadi sebenarnya Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko dating untuk melihat lokasi bencana, Setelah itu juga BPBD dan Dinas Pekerjaan Umum. Namun , hingga saat ini tidak ada langkah apapun yang dilakukan oleh pemerintah .
“Mereka datang dan foto. Kita tidak tahu apa yang dilakukan , mungkin masalahnya ya seperti biasa birokrasinya, “ungkap Mujihadi. (wid)