Dutanusantarafm- ” Biaya sebesar itu kita dapat dari mana ? terpaksa sang anak kita bawa pulang dulu” ucap Suprayitno lemah.
Untuk biaya operasi dan pengobatan anaknya Vanessa Vivia Melinda (15) di RS orthopedi Solo Suprayitno setidaknya perlu menyiapkan uang Rp. 150 juta. Sebelumnya selama dua hari Vanessa dirawat di rumah sakit tersebut, karena tidak ada biaya maka terpaksa dibawa pulang.
Suprayitno merasa tidak mampu menyediakan uang sebanyak itu untuk membayar biaya rumah sakit. Apalagi tidak bisa dijaminkan dengan BPJS karena sebelumnya tidak jadi peserta program tersebut.
“Masih ada harapan untuk disembuhkan mas, tapi gimana lagi Kami tidak punya uang sebanyak itu” imbuhnya.
Sudah beberapa hari ini Vanessa hanya tergolek lemah, terbaring diatas tempat tidur. Menurut analisa tim medis, pelajar SMK PGRI I Ponorogo itu mengalani cedera tulang leher Akibat cedera tersebut menyebabkan syaraf terganggu hingga sebagian anggota tubuh Vanessa tidak bisa digerakkan seperti kelumpuhan .
Musibah yang dialami Vanessa oelajar asal Dukuh Tengah Desa Karanglo kidul, kecamatan Jambon Kabupaten Ponorogo itu, akibat kecelakaan tunggal sepeda motornya menabrak tiang telepon di Barat Pasar Condong, Kecamatan Kauman pada Minggu (3/10/2021). Saat itu sepulang dari kegiatan osis di sekolahan, Vanessa hendak membeli kertas folio untuk mengerjakan tugas sekolahan
Vanessa menceritakan saat melaju tiba-tiba dikaca helmnya seperti ada sesuatu yang menutupi penglihatannya. Ketika dia membuka kaca helm tersebut sepeda motornya tiba-tiba menabrak tiang telepon di pinggir jalan. Korbanpun seketika tidak sadarkan diri.
“ya seperti ini kondisinya hanya bisa tiduran, gak bisa jalan” ucapnya lirih.
Kini segala upaya dilakukan keluarga Vanessa agar segera mendapatkan pengobatan secara maksimal. Masa depannya masih panjang, pihak keluargapun tidak mau tinggal diam, kini sedang berupaya mengurus BPJS agar biaya semakin ringan.(de)