Home / Highlight News / Hukum dan Politik / Kabar Kota Kita

Rabu, 26 Oktober 2022 - 14:41 WIB

Retakan Gunung Banyon 2000 Meter, Suaranya Seperti Gemuruh Pesawat F16

Pengunsi di SDn Talun  selalu diliputi rasa takut dan kekhawatiran akan bencana tanah longsor setiap hujan turun , Selasa ( 25/10/2022)

Pengunsi di SDn Talun selalu diliputi rasa takut dan kekhawatiran akan bencana tanah longsor setiap hujan turun , Selasa ( 25/10/2022)

DUTANUSANTARAFM.COM : Isak tangis para pengungsi desa Talun kecamatan Ngebel kembali pecah setiap kali menceritakan bencana tanah longsor yang mereka hadapi saat ini . Hal ini  karena penduduk Dusun Krajan dari 5 RT yang telah mengungsi di SDN I Talun itu merasa trauma.  Setiap musim hujan setiap hari diliputi ketakutan  selama  5 tahun selalu dihantui potensi bencana tanah longsor . Karena sejak 2017 sudah terdeteksi adannya retakan dari hasil penelitian Tim Geologi Bandung  sepanjang 2000 meter sehingga dinyatakan wilayah Gunung Banyon ini berbahaya dan dalam status waspada  bencana . Hal tersebut disampaikan Camat Ngebel Dwi Cahyanto , kepada awak media , Selasa ( 25/10/2022) dikantornya.

“Ada 260 jiwa di 5 RT di Dusun Krajan Desaa Talun Kecamatan Ngebel yang masuk ring 1 zona merah atau zona berbahaya. Masyarakat setempat jika hujan turun selalu diliputi rasa takut dan khawatir karean dari dalam tanah mereka mendengar gemuruh seperti suara pesawat tempur F16, “ungkap Dwi Cahyanto.

Menurut Penelitian tahun 2017 , Gunung Banyon ini sudah dinyatakan memang berbahaya dan alam ststus waspada . Namun diluar dugaan ternyata bencana malah terjadi di Desa Banaran Kecamatan Pulung.   Para pakara menyatakan ada perbedaan kontur tanah didalam gunungan yang berbeda di dua titik  potensi bencana ini .  Di Gunung  Banyon didalamnya ternyata ditemukan masih banyak bebatuan yang mampu mengikat tanah sehingga  sampai saat ini tidak terjadi longsor . Sedangkan di Gunung Banaran Kecamatan Pulung tanahnya  murni tanpa ada bebatuan sehingga  gampang longsor.

“Tapi  kejadian longsor  saat ini lebih besar dari tahun -tahun sebelumnya sehingga kita sangat waspada. Karena, manakala Gunung Banyon  yang saat ini  mengalami keretakan sepanjang 2 km dengan lebar retakan   hampir 1 meter  jika lepas maka akan sangat berbahaya,  potensi material longsorannya sangat besar . Kita sangat waspada. Karena saat ini didi sisi terap di bawahnya juga rertakan panjangnya mungkin 100 meter dan sudah ada penurunan pergeseran tanah sejak  Minggu malam pukul 19.00 disertai  suara gemuruh itu, “terang Dwi Cahyanto .

Sehingga pihak pemerintah DesaTalun, BPBD, TNI, Pori dan para relawan mewanti-wanti para pengungsi untuk tidak pulang kerumah jika keadaan gelap. Hanya pemuda saja yang di perbolehkan menjenguk rumah karena jika terjadi sesuatu bisa melarikan diri lebih cepat . Bahkan ternak -ternak milik pengungi juga sudah diamankan.

“Sebenarnya, pengungsian di SDN Talun itu menurut saya belum masuk titik aman. Sehinga kewaspadaan dan kesiapsigaan dilakukan secara penuh , “tegasnya. (wid)

Share :

Baca Juga

Highlight News

Monumen Ponorogo Zero Knalpot Brong bentuk “Reyog” diresmikan

Highlight News

Kasus Penganiayaan Santri  Nurul Tauhid , Polsek Nunggu Teradu Pulang

Highlight News

Tembok rumah warga Pohijo Sampung jebol, diterjang longsor

Highlight News

Empat Pengendara motor tergelincir akibat jalan licin oleh bbm solar

Highlight News

Warga Kunti Grudug Padepokan Nurul Tauhid Tuntut Penutupan

Highlight News

Longsor menutup akses menuju obyek wisata Telaga Ngebel

Highlight News

Calendar of Event 2025 Kabupaten Ponorogo, Bupati Sugiri masukkan dua agenda unggulan

Highlight News

Korban Penganiayaan Oleh Pimpinan Padepokan di Kunti Pertanyakan Kasusnya ke Polres Ponorogo