Dutanusantara- Penanganan bencana menjadi bagian pelayanan dasar yang harus diberikan oleh pemerintah. Dampak terjadinya bencana tidak hanya kerugian materiil yang harus diderita korban, melainkan bisa juga korban jiwa.
Kepala pelaksana BPBD Ponorogo Masun mengatakan pencegahan dan penanganan bencana bukan hanya urusan pemerintah. Melainkan menjadi tanggung jawab bersama, karena pemerintah tidak bisa bekerja sendiri.
“Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) adalah salah satu mitra BPBD. FPRB ikut hadir mulai pra sampai pasca bencana, termasuk penanganan korban. Keterlibatan FPRB pada mitigasi, kesiapsiagaan, penanganan, sangat dibutuhkan. ” terang Masun pada acara pertemuan FPRB dalam rangka memperkuat ketahanan masyarakat terhadap bencana, Rabu (6/3/2024).
Acara yang diselenggarakan di BPBD Ponorogo itu dihadiri pejabat BPBD Jatim, kepala BPBD Ponorogo, Kepala DPUPKP Ponorogo, FPRB Ponorogo, Stake holder terkait. Masun berharap melalui pertemuan seperti ini maka diharapkan akan meningkatkan peran FPRB. FPRB yang yang terdiri dari unsur pemerintah, masyarakat, pengusaha, media, akademik, kehadiranya sangat ditunggu dalam upaya mencegah, meminimalisir dampak atau resiko bencana, saat penanganan dan pasca bencana.
“Kolaborasi dan koordinasi dengan FPRB Ponorogo akan terus kita tingkatkan pada masa-masa mendatang. Karena ancaman bencana bisa terjadi kapan saja, baik saat kemarau maupun musim hujan. ” tambahnya.
Ketua FPRB Ponorogo M Kujaeni dikesempatan yang sama menyampaikan sudah hampir dua tahun dibentuk pihaknya akan terus meningkatkan peran dalam membantu pemerintah terkait persoalan bencana. Langkah koordinasi, kolaborasi, sinergitas, telah dijalin dengan opd terkait.
“Melalui para relawan kita juga sering terjun ke lapangan. Misalnya dalam penanganan banjir, bersih-bersih sampah di sungai dan telaga , penanganan longsor, sampai rehap rumah layak huni” tambahnya.
Sementara itu Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Jatim Bige A Wahjuono mengatakan Peran relawan dalam penanggulangan bencana sangat besar. Setiap ada bencana gotong-royong dari seluruh elemen masyarakat begitu tinggi.
“Tanpa bantuan masyarakat, para relawan. BPBD tidak bisa berbuat apa-apa” terangnya.
Bigepun sangat memdukung upaya dan keinginan FPRB Ponorogo yang punya cita-cita memiliki anggota hingga di setiap desa/kelurahan.
“Upaya ini harus didukung, karena dengan melibatkan lebih banyak pihak, maka akan menumbuhkan rasa kebersamaan. Karena bencana bukan urusan satu pihak saja” tukasnya. (de)