Dutanusantarafm -Pentingnya agar Bangsa Indonesia mengetahui sejarah Pancasila disampaikan oleh Direktur Pengkajian Materi Pembinaan Ideologi Pancasila BPIP, Aris Heru Utomo, S.H, M.B.A, M.Si pada kegiatan yang bertajuk “Penguatan Pembinaan Ideologi Pancasila Jejaring Panca Mandala (JPM) Provinsi Jawa Timur” di Surabaya, Jawa Timur, Senin (25/07). Aris di hadapan sekitar 200an anggota JPM yang merupakan perwakilan dari Provinsi dan seluruh Kabupaten/Kota diJawa Timur, mengingatkan pesan Presiden pertama Indonesia, Ir Sukarno, dalam pidato kenegaraan 17 Agustus 1966 “Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah atau Jas Merah”.
Ia mengatakan melalui materi “Historisitas, Konseptualitas dan Aktualitas” yang disampaikannya, akan semakin dipahami pentingnya membumikan Pancasila ke ruang Publik mulai dengan pengenalan kembali aspek historitas, kemudian konseptualitasnya dan diakhiri dengan aktualitas Pancasila.
“Pemahaman yang mendalam akan historisitas Bangsa Indonesia dan Pancasila akan membawa kita memahami konseptualitas nilai-nilai Pancasila dan fungsi pokok Pancasila,” ujar Aris.
Dengan memahami betul seperti apa sejarah Pancasila maka pada gilirannya hal tersebut akan mengarah pada aktualitas Pancasila dalam bentuk norma-norma kehidupan nasional yang bersifat ideologis dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Aris pun kemudian menyampaikan beberapa poin kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang pada dasarnya meliputi aspek kehidupan politik, ekonomi, sosial dan budaya, serta pertahanan dan keamanan.
Di bidang politik misalnya, penting untuk meyakini Pancasila sebagai pandangan hidup, dasar negara, dan ideologi nasional bangsa Indonesia.
Adapun di bidang ekonomi, penting untuk meyakini bahwa kekayaan wilayah Nusantara, baik potensial maupun efektif, merupakan modal dan milik bersama bangsa, karenanya penting untuk dikelola bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Sementara itu di bidang sosial dan budatya, penting untuk meyakini kemajemukan bangsa dalam suku, agama maupun budaya dan asal keturunan merupakan modal dan milik bersama bangsa.
Terakhir di bidang pertahanan dan keamanan, penting untuk memahami bahwa setiap ancaman merupakan ancaman terhadap segenap masyarakat dan negara.
Untuk diketahui, JPM merupakan forum yang diinisiasi oleh dan dari komponen masyarakat yang bersifat sukarela dan berdasar kesamaan tujuan anggota (komunitas/unsur/komponen masyarakat lainnya) untuk ikut berperan menanamkan nilai-nilai Pancasila di lingkungannya (Provinsi, Kabupaten/Kota).
BPIP mengharapkan JPM diharapkan dapat terbentuk di seluruh provinsi dan kabupaten se-Indonesia.
Unsur Jejaring Panca Mandala adalah jejaring 5 pihak, yaitu: Pemerintah, Dunia Pendidikan, Dunia Usaha, Media/Pers dan Organisasi Kemasyarakatan.
“Kita berharap semua daerah nantinya bisa segera membentuk JPM, karena ini penting dan sangat dubutuhkan” pungkasnya. (de)