Dutanusantarafm.com– Satgas Percepatan Pencegahan dan penanganan Covid-19 Kabupaten Ponorogo berencana memindahkan pasien terkonfirmasi korona dari Rumah Sakit ke Shelter Trunojoyo. Bupati Ipong Muchlissoni menjelaskan pasien covid-19 yang akan dipindahkan adalah khusus yang kondisinya seha dan masuk kategori tanpa gejala (OTG).
“ Pasien Korona yang masih menjalani perawatan saat ini berjumlah 17 orang, dimana 12 pasien dalam kondisi sangat sehat dan tidak memiliki gejala apa-apa (OTG),” ungkap Bupati Ipong, Kamis (4/6/2020) petang. Ipong menambahkan pasien tanpa gejala ini masih menunggu kesiapan Rumah Sakit sebelum dipindah ke tempat yang skalanya lebih rendah. Artinya bukan di RS dan bukan pula isolasi umum seperti balai desa atau sekolah. Tempat yang dimaksud tersebut adalah shelter di bekas Kantor Perpustakaan dan Arsip yang berada di Jalan Trunojoyo.
” shelter tempat isolasi untuk penderita covid-19 yang belum sembuh tapi sehat yaitu bekas Perpusip jalan Trunojoyo Ponorogo sudah selesai direhap ,” jelasnya. Shelter yang disiapkan ini terdiri 18 kamar perseorangan, dan bilik umum yang mampu menampung 20 tempat tidur. Khusus untuk pasien tanpa gejala ini akan menempati satu kamar untuk satu pasien.
Rencana memindahkan pasien dari rumash akit ke Shleter ini agar mereka merasakan suasana baru sehingga psikologisnya terjaga baik. Bupati Ipong mencontohkan, ada pasien cluster Sukolilo yang sudah sekitar 2 bulan dirawat di rumah sakit,sementara kondisinya sangat sehat. ” Terlalu lama dirumah sakit dalam kondisi sehat dia sekarang mulai bosan disana. Daripada pulang ke rumah nanti malah tidak aman. Maka mereka rencananya dipindah ke shelter,” terangnya.
Bupati menjelaskan di shelter ini tidak perlu dilengkapi peralatan medhis yang canggih dan khusus bagi penderita korona seprti yang ada di rumah sakit. Karena perlu diketahui bersama, pasien corona diobati kira-kira hanya 5 hari saja. Setelah itu diberi vitamin, makanan bergizi, diberi kesempatan berjemur pagi hari dan berolah raga ringan . “ kita minta pasien untuk hidup enjoy, nonton tv, sholat dan ngaji. Nah pelayanan seperti itu bisa dilakukan di shelter tidak harus di rumah sakit,” tambahnya.
Saat ditanya kapan shelter bisa mulai digunakan,? menunggu hasil kajian minta tim dokter setelah meninjau shelter tersebut. “ Shelter apakah sudah sesuai standar covid, baik menyangkut kelengkapan keamanan, termasuk kenyamanan. Bils sudah memenuhi prosedur , maka besok atau lusa segera digunakan,” pungkasnya. (san).