Dutanusantarafm- Untuk ikut mendorong pemulihan ekonomi nasional pada tahun 2021 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kediri melakukan beberapa langkah kegiatan. Salah satunya adalah Media engagement program 2021 dengan tema Sinergi dan media otoritas dalam mendukung stabilitas sektor jasa keuangan, pada Rabu (27/01/2021)
Kepala OJK Kediri Bambang Supriyanto saat membuka Media engagement program 2021 secara virtual menjelaskan pihaknya telah melakukan rangkaian kegiatan untuk pemulihan ekonomi nasional selama masa pandemic covid 19. Kegiatan itu antara lain OJK Kediri memberikan capacity building kepada umkm, pameran virtual umkm, bantuan satu set fotografi kepada 4 kabupaten, media engagement program 2021, edukasi pemutaran film pendek yang diberi judul renjana torehan canting .
Bambang mengatakan media mempunyai peran penting dalam mengedukasi dan mendorong perubahan. OJK telah bersinergi dengan BI,lembaga pemerintah, termasuk dengan media. Ia menilai sinergitas OJK dengan media sangat diperlukan. Sinergi OJK Kediri dengan media antara lain mengadakan media engagement yang bertujuan agar media memiliki pemahaman yang inklusif issue-isue perekonomoan dan keuangan, membangun sinergi, membangun karya terbaik. Adapun rangkaian kegiatan meliputi, fellowship jurnalis, kompetisi jurnalistik.
Pada bagian lain Divisi Hubungan masyarakat dan logistic OJK Pusat Anto Prabowo mengatakan sejak OJK berdiri tahun 2013, OJK telah melakukan rangkaian kegiatan literasi keuangan dan inklusi keuangan. Hal yang harus dicermati saat ini yaitu ada gab literasi dan inklusi yang membuat masyarakat rentan terhadap penawaran yang bisa membuatnya rugi. Contoh sederhana saat kita mempunyai kartu kredit, tetapi kita belum memahami cara menggunakananya, manfaatnya, biayanya, dan lainnya.
Anto menambahkan posisi Jawa Timur tahun 2019, yaitu untuk literasi 48 persen, inklusi 47 persen atau diatas angka nasional. Meningatnya literasi ini tentu tidak lepas karena keterlibatan media dalam mengedukasi. Contoh lain satgas invetasi ojk patrol cyber menemukan lebih dari 800an perusahaan fintecht ilegal. Bagi OJK tidaklah mudah untuk menutup Fintech-fintech yang dinilai illegal. Misalnya hari ini ditutup besok buka lagi dengan alamat yang lain. Maka hal penting maka faktor edukasi melalui media agar masyarakat dapat mengoptimalkan produk keuangan. “Posisi media seperti ini sangat penting untuk ikut memberi edukasi” pungkasnya. (de)