Dutanusantarafm- Menciptakan lingkungan pembelajaran yang nyaman elok dan indah bisa dilakukan dengan melibatkan anak didik. Seperti yang dilakukan sekolah TK se Kecamatan Babadan melalui kegiatan One Child One Plant (satu anak satu tanaman).
One child one plant anak-anak TK se Kecamatan Babadan dilaunching oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ponorogo Nurhadi Hanuri bertempat di TK Arrohmah Desa Purwosari Babadan Ponorogo pada hari Kamis (31/3/2022). Launching ditandai dengan penanaman pohon kelapa oleh Kadiknas Ponorogo di halaman sekolah tersebut, yang dilanjutkan dengan penanaman bibit aneka tanaman hias dan produktif oleh anak-anak TK pada media di kaleng plastik bekas.
Ketua Panitia program pembelajaran satu anak satu tanaman Sujiastuti berharap kegiatan seperti ini dapat menarik anak untuk berkebun dan mengakomodasi kegiatan berkebun anak secara menyenangkan, dengan memanfaat barang-barang bekas untuk mengurangi limbah yang ada di lingkungan sekitar, sehingga dapat tercipta lingkungan pembelajaran yang nyaman elok dan indah
.
Ia mengatakan pembelajaran satu anak satu tanaman untuk anak usia dini seperti ini bisa menjadikan pembelajaran yang sangat berguna khususnya untuk pertumbuhan dan perkembangan moral, nilai-nilai agama, fisik motorik, kognitif, bahasa dan seni juga sosial dan emosional anak. Selain itu mengajak anak berkebun juga bertujuan untuk memberi kesempatan anak mengamati proses tumbuh dan berkembang suatu tanaman yang merupakan salah satu dari makhluk hidup yang harus dirawat dan dijaga.
“Kegiatan menanam satu anak satu tanaman bisa juga melatih kesabaran, memupuk tanggung jawab, membangun emosi dan empati. Melalui pemahaman proses tumbuh tanaman, anak dapat memacu pembelajaran aspek kognitif terkait fenomena alam dan berjalannya siklus mahluk hidup” terangnya.
Penghijauan Taman Kanak – Kanak se Kecamatan Babadan dengan memanfaatkan limbah daur ulang dilakukan serentak mulai tanggal 29 sampai 30 maret 2022 dimana melibatkan 588 pelajar 67 guru Tk dengan 655 bibit tanaman yang ditanam. Untuk tanaman yang sudah ditanam itu anak berkewajiban untuk merawatnya dengan didampingi oleh orang tua dan guru. Pola ini bertujuan agar anak. mempunyai tanggung jawab terhadap apa yang sudah dilakukannya.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Ponorogo Nurhadi Hanuri sangat mengapresiasi apa yang sudah dilakukan oleh TK- TK yang ada di Babadan ini. Ia berharap kegiatan pembelajaran satu anak satu tanaman tersebut bisa dicontok sekolahan TK yang lain. Dinas Pendidikan Ponorogo akan sangat mendukung program seperti itu, karena pembangunan SDM adalah bagian penting.
“Program ini bagus, TK yang lain bisa mencontohnya” Kata Nurhadi
Ia mengatakan anak-anak seusia TK memang harus sejak dini untuk diajarkan mencintai lingkungan sekitarnya. Pembelajaran seperti ini bagian dari pembentukan karakter pada anak di usia dini. Karena jika tidak diberikan sejak usia dini maka karakter yang sudah terbentuk akan susah dirubah.
“Ya memang sejak usia dini harus diberikan pendidikan karakter seperti ini” tukasnya. (de)