Dutanusantarafm-Merasa tidak punya gejala berat para penderita hipertensi mayoritas masih malas untuk berobat secara rutin. Padahal hipertensi bila tidak dikendalikan bisa memicu penyakit membahayakan seperti jantung,stroke, ginjal, termasuk syaraf mata.
Realita penderita hipertensi malas berobat rutin diungkapkan oleh kabid P2 Dinas Kesehatan Ponorogo Dr.Mietha Faradina Putri. Data di Dinkes Ponorogo menyebut hanya 15 persen saja dari penderita hipertensi yang rutin berobat.Penderita hipertensi sendiri sesuai data tahun 2018 mencapai 40 persen lebih dari jumlah penduduk,termasuk yang di Pinorogp.
“Mayoritas Penderita hipertensi malas kontrol, hanya 15 persen yang rmau kontrol secara rutin” ungkapnya.
Mietha menuturkan betapa pentingnya mengontrol tekanan darah bagi penderita hipertensi. Untuk pengobatan disesuaikan dengan kondisi penderita itu sendiri. Untuk yang ringan mungkin bisa dua bulan sekali, namun pada kondisi tettentu bisa dua minggu sekali harus kontrol atau berobat.
Sedangkan untuk yang kondisinya sehat disarankan dalam waktu enam bulan sekali untuk mengecek kesehatannya.
Pengendalian hipertensi harus dilakukan secara rutin meski penderita tidak mengalami gejala. Harapanya tidak terjadi serangan yang bisa mengganggu pembuluh darah menuju jantung, otak, saraf di otak, termasuk mata.
Dinas Kesehatan Ponorogo terus melakukan sosialisasi dan edukasi terkait pentingnya mengendalikan hipertensi dengan rutin berobat atau kontrol. Harapanya kesadaran penderita meningkat, bisa mencapai 100 persen.
” Sosialisasi dan edukasi terus kita lakukan, agar masyarakat semakin memahami dan menyadari pentingnya berobat rutin.” imbuhnya.
Hipertensi salah satu silent killer termasuk meninggal dini harus diwaspadai bukan hanya usia dewasa tetapi juga pada remaja mulai usia 15 tahun. Ia.menyebut meski penderita mayoritas usia dewasa 30 tahun keatas tetapi deteksi dini mulai anak renaja sangat diperlukan. (de)