Dutanusantarafm-Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo tidak hanya concern ke pemukiman penduduk dalam menelusuri ada tidaknya penderita tuberculosis (TB). Dinas Kesehatan juga melakukan tracing ke pondok-pondok pesantren yang ada di Ponorogo.
Hal itu seperti yang dilakukan Dinas kesehatan bersama puskesmas Sukorejo dengan melakukan penelusuran penderita TB di pondok A Nadhliyah pada Jum’at (26/03/2021). Tracing atau penyusuran ini untuk mengetahui apakah ada kontak dengan sekitar yang menderita TB ,untuk mencari apakah ada penderita TB di lokasi tersebut.
Edi Kusnanto Kasi pencegahan dan penanggulangan penyakit menular Dinas Kesehatan Ponorogo mengatakan pondok pesantren adalah tempat banyak anak berkumpul, sehingga rawan terjadi penularan tuberculosis . “Karena itu dalam rangka memperingati hari TB Internasional 2021 Dinas Kesehatan Menggencarkan Sosialisasi dan tracing TB, termasuk di pondok pesantren”terangnya.
Edi menambahkan pada Sosialisasi di pondok An Nadhliyah ini dijelaskan apa tanda-tanda dan gejala orang menderita TB. Tanda yang paling mudah dikenali adalah apabila seseorang mengalami batuk selama dua minggu berturut-turut tidak kunjung sembuh, maka layak untuk diperiksa kesehatanya. Selain sosialisasi gejala TB petugas juga memberikan penjelasan bagaimana cara pencegahan, sampai proses pengobatan . “Untuk pengobatan TB minimal dilakukan selama enam bulan dan bisa gratis melalui puskesmas” imbuhnya.
Saat berada di Ponpes petugas menanyai satu persatu para santri apakah ada yang punya gejala batuk, yang tidak kunjung sembuh atau tidak. Mereka juga ditanya apakah ada teman,saudara atau keluarga yang saat ini menderita TB. “Dengan cara seperti ini diharapkan pencegahan dan kemungkinan penualaran bisa lebih dini dilakukan “pungkasnya. (de)