DUTANUSANTARAFM.COM: Petani di Ponorogo pada musim panen ini dibuat heran dengan hasil panen mereka. Pasalnya mereka merasa njembleng , heran, dan di penuhi pertanyaan kenapa tanaman padinnya yang terlihat bagus, bulir padinya terlihat mentes dan tidak ada serangan hama sama sekali tapi hasilnya kok turun drastis. Padahal , para petani ini juga melakukan pemupukan yang berimbang .Namun produksi padai yang biasannya 9 kwintal hingga 12 kwintatal per 1400 m2 atau per kotak, kini hanya dapat 6 hingga 7 kwintal saja.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan kabupaten Ponorogo Medy Susanto menjelaskan penyebab menurunnya produksi padi petani saat ini adalah kaean factor alam. Tidak ada kesalahan teknis seperti pemupukan dan pengolahan tanah atau pengendalian hama . Hanya saja factor alam di mana kekurangan penyinaran matahari yang menyebabkan bulir padi tidak mentes.
“Supaya menghasilkan produksi padi yang bagus, bulir padi harus mentes dan agar mentes dibutuhkan panas 100 % tapi musim tanam kemarin kurang penyinaran. Akibat kekurangan penyinaran proses asimilasi menjadi tergangu sehingga bulir padi tidak mantes dan tidak bernas.Prinsipnya semua tanaman yang berdaun runcing butuh panas yang cukup sementara tanaman berdaun lebar tidak terlalu butuh sinar matahari banyak .Sehingga secara teknis tidak ada kesalahan petani yang menyebabkan produksi padainnya merosot,”terang Kabid Tanaman Pangan dan Holikulura Dinas Pertanian Ponorogo kepada Dutanusantarafm.com.