DUTANUSANTARAFM.COM : Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Ponorogo mengakui dimusim penghujan ini banyak tanaman padi yang terserang hama Santomonas. Serangan hama Santomonas terjadi hampir merata di 21 kecamatan di Ponorogo. Namun tingkat serangannya berbeda beda dari ringan hingga sedang. Munculnya hama Santomonas dipicu oleh curah hujan yang tinggi dan kemungkinan proses dekomposasi dari sisa jerami yang belum sempurna sehingga memicu asem asemen pada tanah .
“ Kita sudah melakukan gerakan di wilayah- wilayah yang terkena Santomonas dengan penyemprotan bakterisida. Karena hama ini di picu curah hujan yang tinggi dan air yang berlebih maka petani di harapkan membuatkan kalenan untuk pembuangan air. Karena kondisi tanah butuh aerasi ,”ungkap Warni Koordinator Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Dispertahankan Kabupaten Ponorogo, Jumat ( 12/02/2021).
Warni menjelaskan Aerasi tanah adalah kelancaran pergerakan atau pertukaran udara didalam tanah. Didalam tanah yang baik terdapat ruang-ruang (pori) yang seharusnya terisi oleh udara yang disebut sebagai pori makro. Aerasi tanah berkaitan secara langsung dengan porositas tanah, perkembangan akar dan kesuburan tanah.
Lasimin (60th) petani asal desa Polorejo Kecamatan Babadan mengakui padinya yang berumur sekitar 3 Minggu pertumbuhannya kurang bagus karena asem asem, Tanaman padinya merah dan anakannya kurang banyak . Untuk mengatasi ini, Mbah Lasimin mengaku mencoba mengeringkan air diareal sawahnya dan melakukan penyemprotan pestisida.
“Alhamdulillah , wis mulai nglilir wis mulai sger tandure m “ungkap Lasimin, kepada dutanusnatarafm.com (12/02/2021). (wid)
“